Mahasiswa KKN K58 Olah Sabut Kelapa Jadi Produk Bermanfaat, Begini Hasilnya!

SHARE:  

Humas Unimal
Mahasiswa KKN K58 Olah Sabut Kelapa Jadi Produk Bermanfaat, Begini Hasilnya!

UNIMALNEWS | Krueng Geukueh - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Malikussaleh kelompok 58 melakukan sosialisasi pemanfaatan sabut kelapa yang tidak terpakai menjadi Pupuk Organik Cair (POC) di Gampong Cot Lambideng, Kecamatan Sawang, Aceh Utara, Jumat (27/10/2023).

Sosialisasi program kerja yang dilaksanakan oleh kelompok KKN-PPM 58  tersebut diusung setelah melakukan observasi desa dan melihat banyak sabut kelapa yang tidak dimanfaatkan di pekarangan rumah masyarakat. Sabut kelapa tersebut akan diolah menjadi pupuk organik cair dengan menggunakan campuran EM4 (Effective Microorganism 4), air, dan gula merah.

Susan, salah satu anggota kelompok mengatakan program pembuatan pupuk tersebut cocok diterapkan karena mata pencaharian masyarakat yang dominan bertani dan berkebun.

"Rata-rata mata pencaharian masyarakat di sini berkebun dan bertani, dengan adanya program pembuatan pupuk organik cair dari sabut kelapa ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas tanaman," kata Susan.

Susan menyebutkan, pupuk organik cair dari sabut kelapa bermanfaat untuk memperkuat batang dan akar, menambah bobot atau isi buah dari biji tanaman, mencerahkan warna buah dan biji tanaman, menambah aroma harum pada buah, serta menghasilkan buah  yang lebih manis.

Adapun cara pembuatannya yaitu dilakukan dengan memotong sabut kelapa hingga dihasilkan potongan-potongan kecil. Air, gula merah dan EM4 dilarutkan hingga tercampur merata. Kemudian, larutan tersebut dimasukkan ke dalam ember berisi potongan sabut kelapa. Ember ditutup rapat dan tutup dibuka setiap pagi selama beberapa detik untuk mengeluarkan gas yang dihasilkan. Ember disimpan di tempat teduh dan dibiarkan selama dua minggu. Setelah itu, larutan tersebut disaring dan siap untuk digunakan.

Dalam sosialisasi tersebut, masyarakat mengikuti pembuatan pupuk mulai dari memasukkan larutan air, gula merah, dan EM4 ke dalam ember berisi potongan sabut kelapa sampai dengan menyimpan ember tersebut di tempat yang teduh dan dibiarkan selama dua minggu.

"Setelah dua minggu, larutan tersebut disaring dan siap digunakan," tutup Susan.

Sosialisasi pembuatan pupuk organik cair diharapkan dapat membuat masyarakat bisa mengolah pupuk organik cair sendiri yang lebih ramah lingkungan dan dapat dipromosikan ke pasaran supaya dapat membantu perekonomian masyarakat Gampong Cot Lambideng.[tmi]


Kirim Komentar