Mahasiswa KKN K101 Lakukan Penyuluhan Pemanfaatan Limbah Dapur

SHARE:  

Humas Unimal
Mahasiswa KKN K101 Lakukan Penyuluhan Pemanfaatan Limbah Dapur. Foto: Ist.

UNIMALNEWS | Krueng Geukueh - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Malikussaleh kelompok 101 melakukan penyuluhan pemanfaatan limbah dapur untuk menjadi pupuk di Gampong Meunasah Meucat, Kecamatan Nisam, Aceh Utara, Senin (30/10/2023).

Kegiatan tersebut merupakan salah satu kegiatan pembuatan biopori, pestisida nabati dari kulit bawang. Biopori merupakan teknologi tepat guna untuk mengatasi masalah banjir dan sampah organik, juga untuk melestarikan air bawah tanah.

Atikah Maharani salah satu anggota kelompok sekaligus menjadi pemateri, pada kesempatan itu menyampaikan bahwa limbah kulit bawang dapat dijadikan pestisida nabati, pupuk organik cair dan zat pengatur tumbuh.

"Untuk membuat biopori langkah pertama adalah menggali lubang dengan kedalaman sekitar 30 hingga 40 cm. Kemudian, masukkan pipa yang telah dilubangi pada sisi-sisinya ke dalam lubang tersebut. Setelah itu, untuk menghasilkan pupuk kompos, tambahkan sampah dapur atau sampah organik ke dalam lubang, lalu tutup lubang tersebut dan biarkan selama 3 bulan," jelasnya.

Lanjutnya, untuk memanfaatkan limbah kulit bawang sebagai zat pengatur tumbuh dalam pupuk organik cair dan pestisida nabati, cukup rendam limbah kulit bawang selama satu hingga dua hari. "Setelah proses perendaman selesai, maka sudah dapat mengaplikasikan limbah kulit bawang tersebut," tambahnya.

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Drlukman menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan serta tindak lanjut pemberdayaan masyarakat.

"Mahasiswa memberikan penyuluhan kepada para petani di gampong tentang pemanfaatan limbah dapur yang tidak terpakai. Limbah itu dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan tanaman dan ini sangat ramah lingkungan," pungkasnya. [fzl]


Berita Lainnya

Kirim Komentar