UNIMALNEWS | Lhokseumawe - Mahasiswa Program Studi Magister Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Malikussaleh adakan kuliah tamu untuk membahas model-model pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan yang dilaksanakan via Zoom Meeting, Kamis (4/1/2024).
Ketua Jurusan Antropologi dan Sosiologi, Dr Abdullah Akhyar Nasution menyampaikan bahwa kuliah tamu ini merupakan pengayaan materi pada mata kuliah sosiologi lingkungan dan kebencanaan.
"Kuliah ini merupakan bagian dari mata kuliah yang saya ampu bersama dengan Dr Nulwita. Hari ini mahasiswa akan belajar tentang model pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan yang disampaikan oleh guru besar bidang ekologi manusia," terangnya.
Ia juga mengharapkan agar mahasiswa dapat memahami dan berdiskusi dengan pemateri terkait model pengelolaan ini. "Kita mengundang Prof Hamdani Harahap selaku guru besar dari Universitas Sumatera Utara yang mampu memberikan kita pengetahuan baru tentang model pemberdayaan dan pengelolaan lingkungan yang ada di wilayah pesisir," jelasnya.
Prof Hamdani Harahap selaku pemateri, pada kesempatan itu menjelaskan tentang pengelolaan wilayah pesisir terpadu (Integrated Coastal Management). Menurutnya proses pengelolaan yang mempertimbangkan hubungan timbal balik antara kegiatan pembangunan (manusia) yang terdapat di wilayah pesisir, secara potensial terkena dampak bagi lingkungan alam (ekosistem).
"Oleh karena itu, secara geografis Integrated Coastal Management (ICM) mencakup daerah aliran sungai (DAS) bagian hulu; lahan pesisir (pantai, dunes, lahan basah); perairan pesisir dan estuaria; dan perairan laut lepas yang masih dipengeruhi atau mempengaruhi wilayah pesisir serta segenap kegiatan yang terdapat di dalamnya," terangnya.
Ia juga menyampaikan dimensi ekologis pengelolaan wilayah pesisir laut terpadu yang perlu dipahami. Prof Hamdani menjelaskan bahwa ekosistem alamiah memiliki empat fungsi pokok bagi kehidupan manusia.
"Empat fungsi tersebut yaitu jasa pendukung kehidupan, seperti udara dan air bersih; jasa kenyamanan seperti tempat rekreasi; penyedia sumberdaya alam, dan penerima limbah," ucapnya.
Lanjut Prof Hamdani, secara ekologis ada tiga prasyarat untuk tercapainya pembangunan berkelanjutan. "Yaitu keharmonisan spasial atau zona pemanfaatan dan zona konservasi; keharmonisan asimilasi yaitu terkait total dampak tidak melebihi daya asimilasi; dan pemanfaatan berkelanjutan," pungkasnya. [fzl]