UNIMALNEWS | Lhokseumawe - Program Studi Arsitektur Universitas Malikussaleh mengggelar kegiatan Exhibition Architecture Design Studio ke-2 di Prodi Arsitektur Unimal di Lancang Garam, Lhokseumawe, Senin (23/12).
Acara yang digelar sehari penuh ini mendapat sambutan yang antusias dari pengunjung yang antara lain terdiri dari civitas akademika Universitas Malikussaleh, perwakilan PUPR kota Lhokseumawe, perwakilan program Kotaku, orang tua mahasiswa, serta masyarakat umum.
Acara yang bertema “Reinterpretation: Culture for Architecture, Live-Work-Happy” ini menggelar produk rancangan dari 74 orang mahasiswa prodi arsitektur semester tiga yang mengambil Mata Kuliah Studio Desain Arsitektur (SDA) dua yang diampu oleh Atthailah, M Arch, Hendra MT, , Erna M, MMS, Cut Azmah MT, dan Sisca Olivia, MS. Mahasiswa menggali ide desain yang terinspirasi dari produk budaya lokal Aceh berupa gerabah, kue keukarah, anyaman tikar, bordiran dan hantaran.
“Setelah melakukan riset selama dua minggu mengenai bahan, sejarah,alat-alat, dan cara pengerjaan produk serta hal-hal mendasar lainnya tentang 5 produk budaya lokal Aceh, kemudian mahasiswa akan merancang hunian tempat tinggal yang merangkap kantor terinspirasi dari produk lokal tersebut tadi melalui proses reinterpretasi” kata koordinator kegiatan Hendra A, MT yang juga merupakan salah satu pengasuh Mata Kuliah SDA 2.
Ia menambahkan bahwa acara ini sebagai salah satu bentuk apresiasi kepada mahasiswa yang telah bekerja keras selama satu semester menyelesaikan rancangan mereka.
Pameran ini juga memberikan penghargaan kepada mahasiswa dengan desain terbaik. Sebanyak 3 orang mahasiswa yaitu Maysaroh R Rangkuti, Rizki Alamsyah, dan Ridha Maulana mendapat penghargaan sebagai peserta terbaik yang diseleksi dari 29 orang finalis. Desain mereka dinilai oleh pihak perwakilan Guntomara dan Ikatan Arsitek Indonesia Provinsi Aceh yang menjadi sponsor acara ini.
Sekretaris Prodi Arsitektur, Cut Azmah, MT mengatakan bahwa setelah sukses menggelar pameran serupa pada semester lalu, kegiatan ini direncanakan akan terus diupayakan untuk bisa digelar secara regular.
“Acara ini mudah-mudahan bisa terus digelar untuk kedepannya karena sangat bermanfaat bagi mahasiswa dan juga pengunjung. Kedepan kami juga berharap studio yang dimiliki oleh prodi Arsitektur bisa menjadi semakin lengkap fasilitasnya dan semakin baik sehingga proses belajar mengajar mahasiswa menjadi semakin berkualitas,”ujar Cut Azmah.
Salah seorang pengunjung, Mirza, mengungkapkan bahwa acara ini sangat menarik karena ia bisa melihat secara langsung bagaimana unsur budaya lokal Aceh mampu menjadi inspirasi desain sebuah bangunan.
"Saya mengapresiasi langkah Prodi Arsitektur yang menggelar acara ini sebagai salah satu bentuk upaya media pendidikan tentang karya arsitektur bagi kalangan umum,"ungkapnya.[kur]