UNIMALNEWS | Lhoksukon - Mahasiswa KKN Kelompok 104 Universitas Malikussaleh memproduksi hand sanitizer dari tanaman lidah buaya di Desa Cot Trueng Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara, Sabtu (16/5/2020).
Mahasiswa yang tergabung dalam kelompok itu adalah Halimatun Sakdiah, Ferayani, Rosnita, Rosnita, Nuraina, Erawati, dan Putri Agustina.
Ketua Kelompok 104, Halimatun Sakdiah kepada Unimalnews mengatakan bahan-bahan yang diperlukan ketika membuat hand sanitizer sendiri yakni alkohol harus lebih banyak dari gel lidah buaya.
"Kami berinisiatif memproduksi hand sanitizer sederhana dari lidah buaya yang di campur dengan 70 persen alkohol," katanya.
Menurutnya, hand sanitizer yang di produksi mahasiswa tersebut akan dibagikan kepada masyarakat dan juga ditempatkan di sejumlah tempat umum seperti menasah, balai pengajian, dan kantor keuchik.
"Membuat hand sanitizer sebagai salah satu langkah untuk mencegah virus Corona dalam masyaraka khususnya Desa Cot Trueng," tutur Halimatun.
Selain membuat hand sanitizer, Kelompok 104 juga membuat 20 botol sabun cuci tangan sebagai inovasi untuk mencegah penyebaran Covid-19. Sabun cuci tangan tersebut dibagikan kepada masyarakat setempat dengan mendatangi setiap rumah warga di desa tersebut.
Kelompok 104 melengkapi kegiatan di Cot Trueng dengan membagikan masker kepada masyarakat. Kegiatan itu, menurut anggota Kelompok 104, Fera Yani, dilakukan mahasiswa bersama-sama dengan aparatur gampong yang menyalurkan dana bantuan pemerintah kepada keluarga kurang mampu.
"Selain membagikan masker, kami juga melakukan sosialisasi pencegahan Covid-19 kepada masyarakat. Kami mengajak masyarakat menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, serta menjaga jarak fisik ketika berada di keramaian," ungkap Fera Yani.
Sementara itu, Keuchik Cot Trueng, Murhaban, menyebutkan mahasiswa Unimal sudah melakukan beberapa kegiatan yang berkaitan dengan pencegahan penyebaran Covid-19. Murhaban mengapresiasi seluruh kegiatan mahasiswa. "Selain membagi sabun cuci tangan, mahasiswa juga membagikan masker kepada warga. Mereka bersinergi dengan aparatur gampong," kata Murhaban.
Sementara Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Erlangga MSi menyebutkan kegiatan itu sebagai langkah kreatif mahasiswa untuk membantu masyarakat dalam pencegahan Covid-19. "Kegiatan mahasiswa di Cot Trueng berkaitan langsung dengan upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Mereka juga bisa bersinergi dengan masyarakat dan memberi pemahaman terhadap dampak Covid-19," tutupnya.[tmi/ayi]