UNIMALNEWS | Lhokseumawe – Perkuliahan di Universitas Malikussaleh selama masa pandemi Covid-19 dipastikan berlangsung secara daring. Salah satu fasilitas yang bisa digunakan dalam perkuliahan daring adalah e-learning yang terdapat dalam portal Universitas Malikussaleh.
Namun, belum semua dosen memahami secara tuntas fasilitas e-learning tersebut karena selama ini fokus dengan pertemuan tatap muka di dalam kelas. Pemanfaatan fasilitas tersebut baru dilakukan secara optimal setelah perkuliahan dalam kelas digantikan dengan perkuliahan daring menyusul wabah Covid-19.
Untuk meningkatkan kemampuan menggunakan e-learning, sejumlah dosen mengikuti pelatihan yang mulai digelar sejak 5 – 9 Oktober 2020 di kantor Pengelola Hibah Luar Negeri (PHLN) Universitas Malikusaleh Kampus Bukit Indah, Lhokseumawe. Para peserta pelatihan setiap hari berbeda berdasarkan jadwal yang dipilih sendiri oleh peserta bersangkutan.
Sekretaris PHLN Unimal, Deassy Siska MSc, menyebutkan kegiatan tersebut dikelola UPT Puskom Universitas Malikussaleh. “Kami hanya menyediakan tempat saja,” ujar Deassy yang juga mengikuti pelatihan tersebut.
Menurutnya, pelatihan tersebut sangat bermanfaat bagi dosen untuk menggunakan fasilitas yang sudah tersedia dalam portal kampus. “Fitur yang tersedia ternyata lebih banyak dan lebih lengkap, tetapi selama ini belum dioptimalkan,” ungkap dosen Fakultas Teknik tersebut.
Instruktur pelatihan Arif Rahman MH, antara menjelaskan fitur apa saja yang bisa dimanfaatkan dalam pembelajaran secara elektronik tersebut. Dia juga menjelaskan cara menggunakan absensi di e-learning, mengunggah materi perkuliahan, mengatur jadwal perkuliahan, sampai dengan menggelar perkuliahan secara visual.
“Fasilitas e-learning bisa mendukung seluruh kegiatan, termasuk bimbingan praktikum dan bimbingan skripsi. Selain tekstual, bisa juga secara visual. Ada tiga ruang yang bisa digunakan untuk berinteraksi dengan mahasiswa secara langsung melalui chat, forum, workshop,” papar Arif kepada sekitar 15 peserta pelatihan.
Sementara Kepala UPT Puskom Unimal, Rizal MIT, yang juga menjadi instruktur menyebutkan e-learning juga menyediakan fasilitas untuk tes yang cerdas dalam mengantisipasi berbagai kecurangan.
“Soal untuk tugas, kuis, UTS, dan UAS, bisa diacak sehingga peserta ujian tidak bisa bekerja sama atau mencari jawabannya di internet,” jelas Rizal sambil memberikan contoh.
Menurut Deassy, jumlah peserta memang dibatasi sesuai kapasitas ruangan serta agar bisa berjalan lebih efektif. Para dosen sudah mendaftar secara daring untuk mengikuti pelatihan yang akan berlangsung sampai 9 Oktober mendatang. “Kami mengharapkan, dosen yang sudah daftar bisa ikut pelatihan sebab itu berarti mengurangi jatah dosen lain,” kata Deassy Siska. [ayi]