Mahasiswa KKN 081 Mengimplementasikan Biogas Di Era Pandemi

SHARE:  

Humas Unimal
Mahasiswa Universitas Malikussaleh yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Gampong Padang Sakti, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe, mengimplementasikan biogas dengan memanfaatkan sampah rumah tangga sebagai bahan utama, dan kotoran sapi guna mempercepat proses pembusukan.Foto: Ist

UNIMALNEWS | Lhokseumawe - Untuk menangani dampak ekonomi yang dipengaruhi oleh pandemi Covid-19, Mahasiswa Universitas Malikussaleh yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di  Gampong Padang Sakti, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe, mengimplementasikan biogas dengan memanfaatkan sampah rumah tangga sebagai bahan utama, dan kotoran sapi guna mempercepat proses pembusukan.

Mahasiswa KKN tersebut merupakan kelompok 081 yang beranggotakan M Ilham Lapara, Abdal Safiqi, Samsul Rizal Lubis, Suhardanil, Muhammad Qausar, Dini Arisa, dan Riska Anisa Putri. Mereka semua berasal dari Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang dibimbing oleh Dr Em Yusuf Iis.

Ketua kelompok kkn 081, M. Ilham Lapara mengatakan, implementasi biogas ini adalah program pendukung dari salah satu anggotanya yang bernama Abdal Safiqi dan bekerjasama dengan anggota kelompok mereka, dengan tujuan untuk menghemat ekonomi rumah tangga masyarakat Gampong Padang Sakti.

“Implementasi Biogas ini merupakan salah satu program pendukung dari kelompok kami guna menghemat biaya rumah tangga masyarakat di era pandemi ini” katanya.

Kemudian, anggota KKN, Abdal Safiqi menyebutkan, masa pandemi Covid-19 ini sangat berpengaruh besar terhadap perekonomian masyarakat, sehingga mereka mencari cara untuk memanfaatkan apa yang ada di sekitaran gampong, seperti sampah dan kotoran sapi.

"Sampah organik dan kotoran sapi sebagai sumber bakteri yang dapat mempercepat proses pembusukan, diolah dengan menggunakan alat yang sederhana akan menghasilkan biogas. Sisa akhir dari pengolahan biogas tersebut akan menjadi pupuk organik juga dapat digunakan untuk pemupukan buah naga yang merupakan Agrowisata utama di Padang Sakti” tuturnya.

Menurutnya, implementasi biogas ini masih dalam proses pembusukan, dengan kurun waktu selama kurang lebih satu minggu. Setelah proses ini selesai dan menghasilkan biogas, kami akan melaksanakan kegiatan sosialisasi sekaligus mengedukasi cara pembuatan biogas ini kepada masyarakat Gampong Padang Sakti.

"Kami berharap hasil dari implementasi ini dapat dilakukan secara berkelanjutan guna meringankan beban masyarakat dengan menghemat biaya yang dikeluarkan untuk setiap rumah tangga di era pandemic Covid-19 ini," sebut Abdal.

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Dr Em Yusuf Iis menyampaikan, mahasiswa KKN yang berbakat dalam pengabdian pada masyarakat sesuai tri dharma perguruan tinggi adalah mahasiswa KKN mengajak minat masyarakat desa untuk meningkatkan ekonomi kreatif  dan inovatif bagi masyarakat desa Padang sakti bersama mahasiswa menghasilkan “Biogas” dari limbah yang ada.

"Masyarakat pada umumnya belum begitu memahami bagaimana mengolah sampah organik menjadi biogas. Metode yang digunakan adalah pelatihan dan pemberdayaan biogas berpotensi yang dapat menggantikan LPG yang digunakan masyarakat," tutupnya.[tmi]


Berita Lainnya

Kirim Komentar