UNIMALNEWS | Kuta Makmur – Sejumlah dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh melakukan program pengabdian kepada masyarakat dengan memperkenalkan pupuk organik untuk lahan persawahan guna meningkatkan produktivitas pertanian di Gampong Blang Gurah Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara.
Pemakaian pupuk bio organik yang ramah lingkungan tersebut terbukti mampu merangsang peningkatan unsur hara tanah ini serta mampu meningkatkan hasil produksi yang tentunya meningkatkan pendapatan petani.
Penggunaan pupuk bio organik yang dikombinasikan dengan pupuk kimia sekitar 25 persen, membuat tanaman padi tumbuh subur, berbulir lebih besar, disertai pengurangan jumlah gangguan hama serta padi yang dapat dipanen lebih cepat 10 hari dari biasanya.
“Pada awal November lalu, petani melakukan panen di lahan percobaan yang ikut dihadiri Pak Rektor. Alhamdulillah, hasilnya cukup memuaskan,” ungkap salah seorang dosen FEB Universitas Malikussaleh, Devi Andriyani, M Si, Selasa (12/11/2020).
Menurut Devi, bersama dosen FEB Unimal lain, Hijri Juliansyah M Ec dan Cut Putri Mellita M Si dibantu beberapa mahasiswa serta alumni, mengadakan kegiatan pengabdian berupa pengenalan pemakaian pupuk organik pada lahan sawah sejak September 2020.
Ketiga dosen FEB Unimal tersebut menyewa lahan petani seluas 8.000 meter persegi untuk dijadikan lahan percontohan dengan menggunakan pupuk organik. Sebelum menggunakan pupuk organik ramah lingkungan tersebut, ketiga dosen FEB Unimal melakukan sosialisasi tentang kelebihan dan keuntungan pemakaian pupuk organik dibandingkan pupuk kimia.
“Masyarakat petani harus paham dul kelebihan penggunaan pupuk organik. Setelah tibaa masa panen, mereka bisa melihat sendiri dan membandingkannya,” tambah Hijri.
Sementara Rektor Universitas Malikussaleh, Dr Herman Fithra Asean Eng, mengharapkan penggunaan pupuk organik tersebut bisa dilakukan secara meluas pada lahan pertanian lainnya, baik di Aceh Utara maupun di kabupaten lain. Ia juga mengharapkan adanya penelitian lebih lanjut tentang kelebihan pupuk bio organik tersebut dengan memanfaatkan laboratorium yang ada di Kampus Universitas Malikussaleh.
“Setelah melihat manfaatnya terhadap hasilnya, tentunya petani lebih mudah diyakinkan. Pada akhirnya ini akan meningkatkan pendapatan petani dan mendukung program ketahanan pangan yang digagas pemerintah,” papar Herman. [ayi]