UNIMALNEWS | Lhokseumawe – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Malikussaleh Kelompok 120 membuat tanaman hidroponik di Gampong Blang Naleung Mameh, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe, Selasa (2/11/2021).
Mahasiswa yang tergabung dalam kelompok KKN 120 adalah Fadillah Dwi Utama dari Teknik Industri sebagai ketua, Shalva Salsabila Nst dari Ilmu Komunikasi , Shalwa Salsalia Nst dari Administrasi Bisnis , Nova Rizki Damayanti dan Chairialdin Achmad Shofianto dari Ilmu komunikasi, Binarwan Bangun dari Agroekoteknologi. Sementara Fredy Fahruddin dan Muhammad Alfian dari Teknik Industri. Mahasiswa tersebut di bawah naungan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Ika Amalia M.Psi
Ketua kelompok, Fadillah Dwi Utama mengatakan, tanaman hidroponik ini dipilih sebagai salah satu program mahasiswa KKN PPM Universitas Malikussaleh kelompok 120 dengan tujuan agar masyarakat sekitar bisa memanfaatkan hasil tanaman untuk dikonsumsi, karena tidak menggunakan pestisida atau bahan kimia.
“Program ini juga dapat dilanjutkan oleh masyarakat Gampong Blang Naleung Mameh sebagai budidaya tanaman hidroponik,” katanya.
Menurut Fadillah, di Gampong Blang Naleung Mameh memiliki jenis air yang asin, sehingga menyulitkan masyarakat untuk menanam berbagai jenis sayuran. Oleh karena itu, program hidroponik ini sangat tepat jika dibudidayakan oleh masyarakat gampong tersebut.
Lanjutnya, jenis tanaman yang digunakan oleh mahasiswa KKN adalah bibit sawi. Pemilihan bibit sawi ini dikarenakan termasuk sayuran yang mudah tumbuh dan usia panen sawi juga sangat cepat, yakni antara 25 – 30 hari.
“Dalam pengerjaan program hidroponik ini kelompok 120 memanfaatkan bahan bekas yang ada di sekitar Gampong Blang Naleung Mameh, seperti botol air mineral bekas, kayu bekas, dan bambu bekas,” jelas Fadillah.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Ika Amalia M.Psi menyebutkan, program hidroponik yang dijalankan oleh Mahasiswa KKN kelompok 120 ini sangat bagus dan sangat bermanfaat bagi masyarakat. Hal itu dikarenakan hasil tanaman yang cepat dipanen.
“Tidak membutuhkan lahan yang luas dan juga dapat menggunakan bahan-bahan bekas yang ada di lingkungan sekitar,” tutupnya.[tmi]