Dosen Fakultas Pertanian Gelar Pelatihan Budidaya Jamur Tiram

SHARE:  

Humas Unimal
Dosen Program Studi Agroekoteknologi Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh memberikan pelatihan cara budidaya dan pengolahan jamur tiram kepada ibu-ibu Gampong Masjid Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara, Sabtu (20/11/2021). Foto: Ist.

UNIMALNEWS | Lhoksukon – Dosen Program Studi Agroekoteknologi Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh memberikan pelatihan cara budidaya dan pengolahan jamur tiram kepada ibu-ibu Gampong Masjid Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara, Sabtu (20/11/2021).

Program usaha budidaya jamur tiram dipilih karena dapat memberdayakan masyarakat dari segi ekonomi maupun kebutuhan gizi keluarga. Jamur tiram merupakan salah satu jenis sayuran yang memiliki kandungan gizi yang tinggi, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan serat.

Pelatihan bertujuan untuk memberi keterampilan sekaligus mendampingi warga tentang teknik budidaya dan pengolahan jamur tiram serta cara memasarkan hasilnya. Kegiatan ini dihadiri sekitar 20-an ibu dari Gampong Masjid Kecamatan Syamtalira Aron.

Narasumber pelatihan, Safwandi, SP, menyebutkan jamur tiram mudah dibudidayakan dan memiliki pangsa basar luas serta harganya tergolong mahal. Di pasaran, jamur tiram dijual antara Rp35.000 - Rp50.000 per kilo gram. “Sehingga konsumen jamur tiram ini adalah kaum menengah ke atas,” ungkap Safwandi, Senin (22/11/2021).

Menurut mahasiswa Program Magister Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh ini, pemasaran jamur tiram dapat dilakukan dari mulut ke mulut, online, maupun ke pasar modern. Saat ini permintaan pasar belum mampu dipenuhi sehingga membuka peluang besar bagai UMKM untuk membudidayakan jamur tiram.

Narasumber lain, Widia, mengatakan jamur tiram juga dapat dijadikan aneka makanan olahan seperti  jamur krispi dan nugget jamur. Hasil pengolahan disukai masyarakat karena dapat dijadikan camilan maupun sebagai pelengkap menu makanan karena sarat manfaat dan khasiat.

Kegiatan pengabdian tersebut diketuai Dr  Rd Selvy Handayani, dosen Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh. Sedangkan anggota tim yakni Usnawiyah M.P; Dr. Ismadi; Zurrahmi Wirda, M.P; Khaidir, M.Si; dan Dewi Sartika Aryani, M.S.

Peserta pelatihan antusias mengikuti pelatihan karena merupakan ilmu baru bagi mereka meskipun sebelumnya sudah pernah mendengarnya namun tidak pernah mempraktikkannya. Ketua kelompok ibu-ibu Gampong Masjid, Nur Hayati, mengharapkan, “Kegiatan ini dapat dilanjutkan di masa mendatang sehingga ada keberlanjutan dan peserta menjadi lebih paham cara budidaya dan mengolah jamur tiram.”

Kegiatan ini tidak hanya menjelaskan bagaimana cara budidaya jamur tiram, tetapi juga bagaimana cara mengolah menjadi aneka produk. Kegagalan budidaya jamur sering kali terjadi karena petani tidak mengetahui seluk beluk budidaya.

Selvy mengharapkan kemampuan petani semakin baik sehingga tingkat keberhasilan menjadi lebih tinggi. “Di samping dijual segar, jamur tiram juga dapat diolah untuk berbagai kebutuhan sehingga nilai tambah dan pendapatan petani semakin tinggi,” ujarnya.

Di akhir pelatihan, masing-masing peserta diberikan satu baglog, wadah tanam tempat yang telah berikan bibit jamur dan bahan jamur krispi dan nugget jamur untuk dipraktekkan kembali di rumah masing-masing.[ayi]


Kirim Komentar