Dosen Unimal Latih Warga Raup Cuan Dari BUMG

SHARE:  

Humas Unimal
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh memberikan pelatihan kepada warga di Gampong Meunasah Leubok Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara, Senin (22/11/2021). Foto: Ist.

UNIMALNEWS | Lhoksukon – Di tengah tingginya dana gampong di banyak daerah, pemerintahan di tingkat gampong memiliki kesempatan memanfaatkan dana tersebut untuk kemandirian gampong secara ekonomi melalui badan usaha milik gampong (BUMG) seperti dicontohkan sejumlah desa di Indonesia. Pengelolaan BUMG secara profesional bisa memberikan keuntungan bagi desa.

Untuk mengoptimalkan peran BUMG yang bisa memberikan keuntungan (cuan) bagi gampong, sejumlah dosen Universitas Malikussaleh memberikan pelatihan kepada warga di Gampong Meunasah Leubok Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara, Senin (22/11/2021). Kegiatan yang dilakukan antara lain bimbingan teknis tata cara pendirian Badan Usaha Milik Gampong.

Pelatihan tersebut diberikan dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh, yakni Dr.  Asnawi; Dr. Naufal Bachri, Juni Ahyar, M.Pd; dan Husaini M.B.A. “Mahasiswa yang sedang mengikuti KKN di gampong tersebut juga ikut membantu pelatihan,” ungkap Juni Ahyar, Kamis (25/11/2021).

Asnawi menyampaikan pentingnya pengelolaan BUMDES yang berkelanjutan agar dapat meningkatkan kemandirian gampong, baik aspek ekonomi maupun pemerintahan.

Saiful Bahri, ST, keuchik Meunasah Leubok yang juga alumni Fakultas Teknik Unimal. Menurut Saiful, Meunasah Leubok sudah memiliki BUMG yang bergerak di bidang penyediaan kebutuhan untuk petani seperti pupuk, pestisida, dan alat-alat pertanian lainnya. “Sampai hari ini BUMG kami tetap berjalan. Namun masih perlu pembinaan agar lebih bagus lagi dalam pengelolaannya,” katanya.

Ditambahkan Saiful, warga Leubok berupaya untuk mendeferensi usaha lainnya untuk pengembangan gampong. Mereka mengharapkan ada tenaga ahli yang kompeten dalam bidang perikanan dan pertanian serta kewirausahaan. “Kami juga mengharapkan  munculnya inovasi dari Unimal untuk pengembangan gampong yang mandiri,” pungkasnya.

Sementara Dr. Naufal mengatakan Gampong Leubok memiliki potensi pengembangan perikanan air tawar. Sektor ini bisa dikembangkan secara intensif dan integratif, mulai dari pembibitan, budidaya, sampai proses pemasaran.

Husaini menambahkan, tim dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh siap mendampingi warga dalam mengelola BUMG baik dalam penyusunan laporan keuangan,  pemasaran, dan aspek lainnya.

Sedangkan Juni Ahyar menjelaskan untuk meningkatkan perekonomian gampong agar semakin maju paling tidak ada enam hal yang harus dilakukan yaitu mengembangkan produk usaha masyarakat, mengembangkan sektor pertanian, mengelola desa wisata, mengembangkan sektor perikanan, mengembangkan sarana olahraga, dan mengelola sektor pemasaran. “Dan dosen FEB Unimal bisa berperan dalam keenam sektor,” pungkas Juni. [ayi]

 


Berita Lainnya

Kirim Komentar