Himako Universitas Malikussaleh Gelar Kajian Kerohanian Tentang Adab Bercanda

SHARE:  

Humas Unimal
Himako Universitas Malikussaleh Gelar Kajian Kerohanian Tentang Adab Bercanda

UNIMALNEWS | Lhokseumawe - Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Himako) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Malikussaleh menggelar kajian kerohanian dengan mengusung tema “Seperti apa adab bercanda dalam islam?" secara daring melalui Google Meet, Sabtu (19/2/2022).

Ketua Panitia, Shella  mengatakan, kegiatan pengajian tersebut diisi oleh Zulham Khoir merupakan alumni pengurus Forum Rohis Nusantara sekaligus pemilik perpustakan Al Mukatabah Kota Binjai.  Kegiatan kajian kerohanian ini diadakan dua bulan sekali dan terbuka untuk umum.

“Terima kasih kepada panitia yang sudah berusaha untuk menyelenggarakan acara kajian ini dengan baik, harapannya supaya kajian ini terus menerus dilakukan dan peserta yang menghadiri juga harus lebih banyak di kajian kerohanian selanjutnya. Karena mahasiswa juga bukan hanya membutuhkan ilmu dunia, tapi juga ilmu tentang akhirat jangan ditinggalkan,” katanya.

Ketua Umum Himako, Sendi Febrianto menyampaikan, mendukung penuh kegiatan positif yang membahas tentang kajian dan pengetahuan Islami. Menurutnya, Kajian ini sangat penting untuk mahasiswa-mahasiswi terkhusus untuk teman-teman Ilmu Komunikasi Unimal.

“Kegiatan keagamaan ini bisa menambah pengetahuan dan kadar keimanan untuk kita semua. Sehingga, bisa membuat diri kita menjadi manusia yang lebih baik lagi. Mengingat tema yang sangat mendekati dengan keadaan kita, yaitu tentang adab bercanda. Dari sini, kita bisa mempelajari dan mengetahui bagaimana adab bercanda yang sebenarnya dalam Islam," ungkapnya.

Dalam kajian tersebut, Zulham selaku pemateri menjelaskan bahwa ada 8 adab yang harus dilakukan ketika bercanda, salah satunya adalah tidak bercanda yang melewati batas. Rasulullah bersabda "Setiap musLim dan muslimah harus menjaga darah, harta dan harga dirinya. maka dari itu ketika bercanda janganlah melewati batas".

“Jangan pula bercanda dengan orang yang tidak suka bercanda. Terkadang, kita tidak pernah tahu bahwasannya candaan yang kita lontarkan menyinggung atau menyakiti hati lawan bicara kita, untuk itu perhatikan kembali dengan siapa kita berbicara,” paparnya.[tmi]


Kirim Komentar