Di Rapat Terbuka Senat, Teuku Kemal Sebut Harus Bekerja Keras untuk Menunjukkan Centre of Excellence Unimal

SHARE:  

Humas Unimal
Kepala UPT Bahasa, Kehumasan, dan Penerbitan Unimal, Teuku Kemal Fasya MHum. Foto: Bustami Ibrahim

UNIMANEWS |  Lhokseumawe –  Universitas Malikussaleh gelar rapat terbuka senat memperingati hari puncak Dies Natalis yang ke-53 tahun, Rabu (29/6/2022) di GOR Cunda, Lhokseumawe. Acara itu juga di isi Orasi Ilmiah yang menghadirkan anggota Dewan Eksekutif Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT), Prof Johni Najwan PhD dengan tema “Strategi Unimal Menuju Akreditasi Unggul”. 

Juga hadir dalam rapat terbuka senat tersebut, Rektor Universitas Malikussaleh, Prof Dr Herman Fithra Asean Eng, Danrem Lilawangsa, Dandim Aceh Utara, Kejaksaan Negeri Lhokseumawe dan Aceh Utara, Forkopimda Lhokseumawe dan Aceh Utara, alumni Unimal, dosen, dan para pimpinan yang ada dilingkungan Unimal.

Ketua panitia Dies Natalis Unimal, Teuku Kemal Fasya MHum mengatakan, hari ini merupakan puncak kegiatan Dies Natalis Universitas Malikussaleh ke-53. Sebenarnya hari lahir Unimal sendiri itu jatuh pada 12 Juni, dan telah berlangsung 53 tahun lalu, 12 Juni 1969. Hari kelahiran Unimal sendiri dirayakan bersama dengan kampus yang menjadi saudara kembarnya, IAIN Lhokseumawe, dan menjadi duet maut dalam mengembangkan pendidikan di Aceh khususnya dan Nusantara pada umumnya.

“Dies Natalis Unimal disusun berbagai kegiatan yang dimulai dengan pertandingan Badminton. Event badminton ini akhirnya menunjukkan ada banyak talenta muda dan kaum veteran yang terampil memainkan olahraga yang dianggap sebagai kebanggaan nasional ini,” kata Kemal. 

Selanjutnya, dilanjutkan Kegiatan Jalan Sehat, yang mengambil lokasi di kampus Utama Reuleut ,Aceh Utara. Kemudian dilanjutkan pada event yang cukup besar, Bazar UMKM, Panggung Seni Etnografis, dan Stand Up Comedy pada 6-12 Juni 2022. Panggung seni etnografis sendiri juga menjadi bentuk repertoire kebudayaan yang dilakukan Unimal, dan ternyata terlihat ada banyak seniman muda yang bisa berkembang lebih tinggi jika mereka diberi panggung dan difasilitasi.

“Ke depan mungkin kita akan persiapkan panggung permanen sehingga insan seniman dan pelaku kebudayaan bisa memanfaatkannya untuk aksi seni dan kultural, bahwa di antara ruang pengetahuan ekspresi kesenian jangan sampai dilupakan,” ungkapnya. 

Kepala UPT Bahasa, Kehumasan, dan Penerbitan Unimal itu juga menyebutkan, kegiatan Stand up Comedy juga memperlihatkan ada banyak mahasiswa Unimal yang lucu spontan, dan bisa membuat komedi satir tentang Unimal.

“Jika siap mental kita akan ditampilkan dalam kegiatan-kegiatan seremonial Unimal, tapi harus siap di roasting dan jangan sampai baperan. Kritik yang disampaikan dengan strategi komunikasi yang lucu akan memberikan kesegaran dan ruang refleksi yang cukup untuk melakukan perubahan. Even-even itu telah kami publish di Unimal TV, kanal TV berbasis youtube yang bisa dilihat oleh semua orang,” sebut Kemal. 

Tidak hanya di siru, untuk memeriahkan hari lahir Unimal juga dimeriahkan dengan kegiatan Fun Bike sambil melewati jalan-jalan tikus di Lhokseumawe sepanjang 11 km. Dari gowes itu akhirnya kita bisa melihat kampung nelayan dengan segala kesederhanaannya, termasuk nelayan yang melakukan aktivitas tarek pukat dan yang tertangkap kadang bukan hanya ikan, tapi juga sampah.

“Realitas itu akhirnya dieksekusi dengan kegiatan Bersih Pantai yang terlaksana satu hari setelah Fun Bike. Kami melakukan kegiatan bersih pantai Ujong Blang, salah satu pantai tersibuk dengan aktivitas wisata yang dilakukan,” tutur Kemal.

Lanjutnya, aksi bersih pantai Unimal ini mendapatkan banyak respons positif dan banyak pihak yang ingin berpartisipasi. Namun kami memutuskan kegiatan ini harus murni menjadi kegiatan pro-ekologis dan tidak sampai menjadi momentum politis bagi pihak yang ingin berpartisipasi.

“Aksi ini meneguhkan bahwa Unimal adalah kampus yang peduli lingkungan dan harus massif ditunjukkan dalam pembangunannya yang harus menghargai pohon kampus. Jangan ada lagi aksi melukai lingkungan dengan menebang pohon, meskipun dengan dalih pembangunan-teknokratis,” pungkas Kemal.

Langkah kita masih panjang untuk meneguhkan semangat membumikan kebangsaan dan melangitkan keilmiahan. Kita harus semakin keras bekerja untuk menunjukkan centre of excellence Unimal sebagai historical block for learning, research, and other academic activities. Semoga Allah senantiasa menolong kita untuk terus berada dalam alam nalar dan tidak terjebak pada pragmatisme dan oportunisme yang tidak perlu,” tambahnya.[tmi]


Kirim Komentar