UNIMALNEWS | Lhokseumawe - Dua mahasiswa program studi Informatika Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh (Unimal) berhasil menciptakan aplikasi media konsultasi dan edukasi bagi pecandu yang ingin berhenti menggunakan narkoba.
Aplikasi itu diberi nama Asisten Narkoba (AsNa).
Keduanya adalah Raja Malikul Fajar (20) asal Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara dan Yaumil Ikhsan (21) asal Bireuen.
Dalam proses penciptaan aplikasi tersebut, kedua mahasiswa membutuhkan waktu tersebut.
“Ide ini muncul dikarenakan keadaan Indonesia saat ini yang berstatus darurat narkoba, sehingga banyak sekali korban-korban peyalahgunaan narkoba dari berbagai kalangan yang merusak moral bahkan hilang akal,” ujar Malikul didampingi Yaumil kepada Serambinews.com.
Selain itu, jumlah pengguna narkoba di Indonesia tiap tahunya semakin parah pertambahannya.
“Aplikasi AsNa ini sebagai upaya penanganan penyalahgunaan narkoba bedasarkan Alquran Surah Al-Maidah ayat 90-91,” ujar Raja.
Karena itu, aplikasi ini diperuntukan untuk pecandu narkoba yang ingin berhenti menggunakan narkoba.
Disebutkan, informasi baru yang diperoleh pencandu narkoba untuk usia remaja di Indonesia mencapai 5,9 juta di Indonesia.
Angka tersebut berbanding terbalik dengan tempat rehabilitasi dan tenaga medis (psikiater).
Selain itu biaya rehabilitasi untuk para pencandu narkoba juga cukup mahal sehingga tidak semua pecandu narkoba mampu masuk tempat rehabilitasi.
“Oleh karena itu, saya bersama Yaumil terinspirasi untuk menciptakan aplikasi tersebut sebagai aplikasi psikiater pribadi yang telah ditanam Artificial Intelligence (Kecerdasan Buatan) di dalamnya,” katanya.
Di dalam aplikasi tersebut disediakan fitur yang dapat digunakan untuk berkonsultasi dengan sistem seperti sedang berkonsultasi dengan psikiater secara langsung.
“Misalnya pencandu narkoba mengetik bagaimana berhenti dari pengaruh narkoba. Dalam aplikasi tersebut akan memberikan jawaban dalam secara tertulis,” ujarnya.
Disebutkan, fitur yang adalah aplikasi itu edukasi, kontrol, dan monitoring sehingga cocok digunakan untuk orang tua yang ingin anaknya terlepas dari jerat narkoba.
Nantinya kata Raja, orang tua dapat melihat perkembangan anaknya dengan fitur monitoring dan controlling yang disediakan oleh aplikasi AsNa.
Penelitian tersebut dibimbing Dr Yusrizal dan Syarifuddin MT.
Kedua dosen tersebut berharap dengan adanya penelitian ini, angka korban penyalahgunaan narkoba di Indonesia dapat berkurang secara bertahap.
Pembimbing juga mengharapkan agar pihak yang berkaitan dengan pencegahan dan pemberantasan narkoba dapat mendukung dan membantu penelitian ini.
“Aplikasi AsNa ini akan kami presentasikan pada ajang Musabaqah Tilawatil Quran Mahasiswa Nasional (MTQMN) di cabang Karya Tulis Ilmiah pada 28 Juli sampai 04 Agustus 2019 nanti di Banda Aceh,” ujarnya.
Perilisan AsNa sendiri untuk publik akan dilakukan pada akhir Agustus 2019 di Google Playstore.[*]
Sumber: Serambinews.com