UNIMALNEWS | Lhokseumawe - Mahasiswa angkatan 2021 Program Studi (Prodi) Ilmu Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh melaksanakan praktikum lapangan mata kuliah Botani Laut di hutan mangrove Gampong Cut Mamplam Kota Lhokseumawe, Sabtu (5/11/2022).
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh mahasiswa Prodi Ilmu Kelautan yang mengambil mata kuliah wajib Botani Laut dengan didampingi oleh dosen Syahrial MSi dan asisten dosen Ahmad Fiki, Rahmi Yanda, Muliadi, Muhammad Afif Tri Putra, Fadila Stevani dan Diana Sari.
Koordinator asisten praktikum mata kuliah Botani Laut, Ahmad Fiki menjelaskan, praktikum lapangan MK Botani Laut ini bertujuan untuk mempelajari tentang morfologi dan ekologi tumbuhan laut khususnya mangrove atau bakau yang ada di Gampong Cut Mamplam sehingga praktikan mengetahui ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh masing-masing jenis mangrove yang ditemukan.
Asisten praktikum mata kuliah Botani Laut yang lain, Muhammad Afif Tri Putra mengatakan, sebelum berada di hutan mangrove Gampong Cut Mamplam Kota Lhokseumawe, para praktikan, asisten maupun dosen terlebih dahulu berkumpul di Simpang Asean pukul 08.00 WIB, kemudian baru berangkat secara bersama-sama menuju hutan mangrove dengan menggunakan kendaraan roda dua.
“Praktikum lapangan MK Botani Laut telah dipersiapkan satu bulan yang lalu dengan mengurus surat izin yang ditujukan kepada Geuchik Gampong Cut Mamplam, kemudian meminta izin kepada pemilik lahan tambak yang nantinya kami gunakan untuk memarkir kendaraan dan juga melintasi tambaknya untuk menuju ke hutan mangrove serta mempersiapkan modul praktikum bersama dengan dosen pengampu,” ujar Afir.
Rocha Aurisa Adhari sebagai salah satu praktikan pada mata kuliah Botani Laut menjelaskan, bahwa tumbuhan atau tanaman yang ada di tepi pantai itu semuanya adalah bakau, namun sebenarnya tidak semua tanaman yang ada di tepi pantai itu adalah bakau.
“Bakau itu sendiri merupakan salah satu nama dari spesies mangrove. Praktikum kali ini, kami diajarkan cara mengidentifikasi jenis-jenis mangrove berdasarkan bentuk daun, ujung daun, susunan daun, formasi bunga, letak bunga di tangkai, bentuk pohon, bentuk akar dan bentuk buah, sehingga kami mengetahui ciri-ciri pembeda dari masing-masing jenis mangrove,” ucap nya.
Bagas Arie Maulana Valentino yang berasal dari Kota Semarang Jawa tengah yang juga kuliah di Unimal dan mengikuti praktikum lapangan Botani Laut mengatakan, ia menemukan 10 spesies mangrove yang teridentifikasi di hutan mangrove Gampong Cut Mamplam Kota Lhokseumawe diantaranya yaitu Avicennia alba, Avicennia lanata, Rhizophora mucronata, Calotropis gigantea, Clerodendrum inerme, Hibiscus tiliaceus, Ipomoea pes caprae, Passiflora foetida, Sesuvium portulacastrum dan Sonneratia alba.
Syahrial MSi yang mendampingi mahasiswa praktikum lapangan mata kuliah Botani Laut juga menyampaikan, mata kuliah Botani laut wajib diikuti di semester tiga pada Prodi Ilmu Kelautan yang mana mata kuliah ini nantinya diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan definisi, taksonomi (morfologi), fisiologi (reproduksi, respirasi), habitat hidup (pola makan) dan peranan tumbuhan pesisir dan laut bagi lingkungan sekitarnya, baik itu mangrove, alga, lamun hingga fitoplankton.
“Tumbuhan atau tanaman-tanaman yang hidup di pesisir maupun laut sebenarnya memiliki keunikan tersendiri bila dibandingkan dengan tanaman yang tumbuh di daratan. Hal ini karena tanaman yang hidup di laut pada umumnya adalah tanaman yang sangat tahan terhadap kadar garam (salinitas) air laut yang tinggi, sedangkan tanaman darat tidak akan tahan terhadap kadar garam yang tinggi tersebut,” pungkasnya.[tmi]