Mahasiswa KKN 122 Sosialisasi Pencegahan Stunting Gampong Matang Tunong

SHARE:  

Humas Unimal
Mahasiswa KKN 122 Sosialisasi Pencegahan Stunting Gampong Matang Tunong

UNIMALNEWS | Lhoksukon - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Kelompok 122 Universitas Malikussaleh melakukan sosialisasi tentang pencegahan stunting pada pelaksanaan Posyandu di Gampong Matang Tunong, Kecamatan Samudera, Kabupaten Aceh Utara, Rabu (9/11/2022).

Kegiatan sosialisasi ini disambut baik oleh kader posyandu, kader stunting, Pendamping Lokal Desa (PLD), dan peserta posyandu yang terdiri dari ibu hamil, balita, dan bayi.

Mahasiswa KKN yang bergabung pada kelompok 122 terdiri dari 16 orang dimana 11 perempuan dan 5 laki-laki, kelompok KKN ini diketuai oleh Muhammad Prasetyo Ryan Nugroho Mahasiswa Teknik Elektro dan dibawah bimbingan, Cut Andyna, MSos. Dalam sosialisasi ini mahasiswa kedokteran Nailah Najah menyampaikan kepada para peserta posyandu tentang pencegahan stunting.

Muhammad Prasetyo Ryan Nugroho  mengatakan, tujuan dilakukannya sosialisasi ini adalah untuk meningkatkan pemahaman peserta Posyandu mengenai stunting. Prevalensi stunting di Indonesia menempati posisi kelima terbesar. Stunting adalah kondisi di mana tinggi anak lebih pendek dari anak seumurannya.

“Penyebab dari stunting yang utama adalah kekurangan gizi kronis. Kurangan gizi dapat terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal anak setelah lahir, namun lebih jelas terlihat saat anak berusia 2 tahun,” katanya.

Ryan menyebutkan, ciri-ciri anak stunting adalah umur anak 2 tahun dengan tinggi badan <100 cm dengan bobot badan <12-13 kg. Dampak stunting dapat dibagi atas dampak jangka pendek dan dampak jangka panjang. Dampak jangka pendek terdiri atas gangguan perkembangan otak, gangguan pertumbuhan fisik dan gangguan metabolisme pada anak sedangkan dampak jangka panjang terdiri atas gangguan dalam proses belajar, anak mudah terserah penyakit, dan penurunan kognitif anak.

“Oleh karena itu, penanggulangan stunting harus dimulai jauh sebelum sebelum anak dilahirkan (periode 1000 hari pertama kehidupan) dan bahkan sejak ibu remaja untuk memutuskan rantai stunting. Pencegahan stunting dapat dilakukan dengan cara memenuhi kebutuhan gizi baik pada anak maupun ibu hamil, ASI Eksklusif sampai anak berusia 6 bulan, pemberian MPASI dengan tetap memberikan ASI dan memastikan sanitasi dan sumber air bersih tersedia,” pungkasnya.[tmi]


Kirim Komentar