Lomba Belah Pinang dan Kukur Kelapa Warnai HUT Kemerdekaan di Unimal

SHARE:  

Humas Unimal
Rektor Universitas Malikussaleh, Dr Herman Fithra, dan sejumlah sivitas akademika mengikuti lomba kukur kelapa untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-74 di Kampus Reuleut, Aceh Utara, Sabtu (17/8/2019). Foto: Bustami Ibrahim.

UNIMALNEWS | Lhokseumawe - Peringatan hari ulang tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Beragam lomba tradisional dan unik digelar bagi seluruh sivitas akademika untuk memeriahkan hari Kemerdekaan yang dipusatkan di Kampus Reuleut, Aceh Utara, Sabtu (17/8/2019).

Lomba tersebut adalah peragaan pakaian adat Nusantara, lomba kukur kelapa, membelah  pinang dengan rampagoe (alat pengupas pinang tradisional Aceh), balap karung,  lomba lari dengan balon, dan juggling bola. Di antara keenam perlombaan tersebut, belah pinang dan kukur kelapa menyedot perhatian pengunjung dan diikuti paling banyak peserta.  

Kepala Unit Pelayanan Teknik (UPT) Universitas Malikussaleh, Teuku Kemal Fasya, mengatakan panitia hanya membatasi peserta setiap lomba 74 orang untuk masing-masing cabang perlombaan. Angka 74 dipilih untuk merefleksikan semangat perayaan 74 tahun kemerdekaan RI. “Namun karena banyaknya peminat, peserta kukur kelapa membludak sampai 90 orang lebih,” ungkap Kemal Fasya.   

Baca juga: Aneka Lomba Tradisional Warnai HUT Kemerdekaan RI di Unimal

Perlombaan tersebut diikuti oleh para dosen, pegawai, honorer, dan mahasiswa yang hadir di lapangan upacara Kampus Reuleut, Aceh Utara. Panitia menyedikan 10 alat kukur kelapa tradisional dan delapan rampagoe yang digunakan untuk membelah pinang. Lomba kukur kelapa juga diikuti Rektor Universitas Malikussaleh, Dr Herman Fithra, pembantu rektor, para dekan, dan sejumlah pejabat struktural di Unimal. Selain itu, para pegawai, hononer, dan mahasiswa ikut memeriahkan lomba.

Para pemenang lomba kukur kelapa tradisional dinilai yang paling cepat dan paling bagus hasil kukurannya. Untuk lomba belah pinang, para pemenang juga dinilai yang paling cepat dan paling rapi belahannya. Para peserta terlihat sangat kesulitan membelah pinang menjadi delapan bagian.

Seorang peserta, Subandi, yang mendapat juara kedua, bahkan sampai berdarah tangannya karena terjepit dengan rampagoe. Juara pertama perlombaan tradisional tersebut dimenangkan Chalirafi, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unimal. Sedangkan juara ketiga diraih M Djakfar.

Rektor Universitas Malikussaleh, Herman Fithra, menyebutkan lomba tradisional dan unik tersebut digelar untuk menyemarakkan HUT Kemerdekaan RI ke-74 sekaligus mengingatkan kembali tradisi dan kebudayaan daerah, tidak hanya di Aceh, tetapi seluruh Nusantara. “Kebersamaan dalam upacara dan lomba juga menjadi ajang silaturahim di antara sivitas akademika Unimal,” kata Herman.[ayi]

Baca juga: Institute Teknologi Indonesia Juara I Lomba Rancang Pabrik Kimia PDCCE 2019 di Unimal


Berita Lainnya

Kirim Komentar