Peduli Lingkungan, MAHASISWA KKN-PPM 105 Bersihkan Saluran Irigasi

SHARE:  

Humas Unimal
Peduli Lingkungan, MAHASISWA KKN-PPM 105 Bersihkan Saluran Irigasi. Minggu (27/11/2022).

UNIMALNEWS | Lhoksukon - Mahasiswa  KKN-PPM Kelompok 105 Universitas Malikussaleh melaksanakan kegiatan membersihkan saluran irigasi bersama warga sekitar, dengan tujuan saluran irigasi menjadi tidak tersumbat akibat sampah-sampah yang dibuang sembarang oleh warga dan tidak menyebabkan saluran irigasi yang mampet di Gampong Kitou, Kecamatan Samudera, Kabupaten Aceh Utara. Minggu (27/11/2022).

Salah satu mahasiswa KKN kelompok 105 Haris Fadilah mengatakan, saluran irigasi menjadi sumber alam yang menghidupi ekonomi Gampong Kitou contohnya persawahan disana. Irigasi pada prinsipnya adalah upaya mengalirkan air dari suatu sumber tertentu melalui saluran untuk bisa mengairi tanaman di lahan petani.Tapi apa jadinya bila saluran irigasi yang seharusnya bersih dan mampu mengalirkan air dengan lancar, sekarang tersumbat sampah? Dampaknya bisa langsung dan tidak langsung.

“Dampak secara langsung adalah sampah akan menghambat jalan atau ruang air untuk mengalir, sehingga air menjadi sedikit atau lambat sampai di sawah petani, sampah masuk ke sawah petani, saluran terlihat kotor dan ini mengganggu pemandangan serta estetika lingkungan.Sedangkan dampak tidak langsungnya berupa penurunan kualitas air irigasi karena terkontaminasi oleh sampah, potensi kehilangan air irigasi karena air meluap disebabkan volume saluran sudan berkurang, petani kesulitan dalam pemeliharaan tanaman padi karena sampah berserakan di sawah, dan potensi penurunan hasil panen’’ ucapnya.

Lebih lanjut Haris mengatakan, Untuk membuat irigasi bersih langkah paling jitu adalah tidak membuang sampah ke saluran irigasi atau ke sungai yang nantinya akan masuk ke saluran irigasi. ‘’Cara agar sampah tidak dibuang ke sungai atau irigasi bisa dengan membuang sampah pada tempatnya, mengelola sampah dengan memisahkan jenisnya -organik dan non organik, menggunakan kembali barang-barang yang masih layak secara fungsi, kualitas dan kesehatan, atau memproses sampah menjadi barang lain yang lebih bermanfaat dan bernilai ekonomi’’ pungkasnya. [rky]


Kirim Komentar