Perlakuan Khusus, Rahasia Kenapa Medan Lebih Maju dari Aceh

SHARE:  

Humas Unimal
Tangkapan layar Zoom Meeting

UNIMALNEWS | Lhokseumawe – “Kalau kita lihat memang sejarah sebetulnya Aceh itu lebih maju daripada Medan, Aceh itu lebih maju daripada Sumatera Utara secara ekonomi,” sebut Dirjen Informasi dan Komunikasi Kemenkominfo RI, Dr Usman Kansong MSi, dalam Kuliah Tamu Magister Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Malikussaleh, Sabtu, (13/5/2023).

Hal tersebut muncul ketika menjawab pertanyaan mahasiswa yang mengaku iri dengan Medan. “Sebenarnya saya iri dengan Medan, kenapa mereka bisa lebih maju, apa sih rahasianya sehingga Medan mendapat perlakuan khusus sehingga menjadi sentral informasi, ekonomi, sejak awal kemerdekaan, Aceh jadi residen hingga kini Aceh dipaksakan menjadi dan wajib membantu kemajuan Medan, meskipun saat suplai barang mentah dan setengah jadi kami dibajing ditengah jalan atau rentak rampok dari jaman dulu,” ungkap Isbahannur Mahasiswa Magister Sosiologi Pada Kuliah Tamu Berjudul Perubahan Sosial Kota Medan, dari Kota Perkebunan Menjadi Kota Modern yang diinisiasi Dr Ibrahim Chalid MSi.

Lanjutnya, kenapa dibilang dipaksakan dan wajib, karena ia pernah ekspor Pinang, tapi itu yang pertama dan yang terakhir. Karena persoalan tidak mendapat restu dari pemerintah pusat, mereka rela Aceh hanya ekspor GAS, kondensat, sulfur. Sementara yang lain seperti sampah kelapa saja Aceh tidak diberi izin untuk dijual keluar, apalagi buat pabrik disini. 

“Jadi sebelumnya Aceh memiliki pabrik gula, korek api, tutup semua. Jadi yang ingin saya tanyakan kenapa Medan seperti mendapat restu dan perlakuan khusus sehingga maju dari sisi ekonomi produktif,” tanya Isbahannur.

Penulis Buku Medan Pasang Surut Peradaban Kota Perkebunan, Usman Kansong menyebutkan, zaman Samudra Pasai yang namanya Aceh itu mengekspor beras ke Sumatera Timur Sumatera Timur itu Sumatera Utara sekarang, nah tetapi di masa orde lama lah ya sampai zaman kemerdekaan terus kemudian orde lama memang ada kan perlakuan berbeda pemerintah pusat kepada Aceh ya penyebabnya itu yang perlu kita ketahui kenapa ya saya sendiri tidak tahu penyebabnya.

Kenapa dulu Aceh itu sangat terurus, irigasinya terus tapi ketika kemerdekaan di masa orde lama kok seperti tidak mendapat perhatian dari pusat oleh Presiden Soekarno pada saat ini itulah yang kemudian menjadi cikal bakal pemberontakan Daud Beureueh, dulu ekspor beras ke Sumatera Timur tapi kok sekarang seperti tidak mendapat perhatian dari pemerintah, irigasi tidak diperhatikan dan seterusnya padahal Aceh tidak kurang-kurang dalam menyumbangkan atau berkontribusi bagi kemerdekaan Indonesia yang sangat fenomenal ya Nah ini memang problem cuma yang kita harus cari menurut saya adalah Apa penyebabnya dan ketika itu memang terjadi pergeseran akhirnya. 

Kalau Medan menjadi kota perkebunan itu, kalau untuk perkebunan memang situasi Medan itu sangat menguntungkan dari sisi perkebunan tapi secara politik memang sempat terabaikan yang Terabaikan di masa orde lama yang di masa orde lama kemudian di masa orde baru kita tahu sendiri seperti apa kondisinya rasanya kita tidak tidak ingin mengingatnya ya di masa orde baru Seperti apa pemerintah pusat memberlakukan Aceh dan tetapi sekarang sebetulnya juga sudah ada perlakuan khusus ya pada Aceh. 

Aceh ini kan mendapat dana otonomi khusus ya sebagaimana Papua kira-kira begitu bagaimana Papua jadi perlakuan khusus pun sebetulnya sekarang ada di Aceh bahkan sangat khusus dengan diijinkannya pemberlakuan syariat Islam. 

Bahkan ketika daerah lain menyebutnya APBD secara umum Aceh menyebutnya anggaran pendapatan dan belanja Aceh itu kan yang lain APBD disebutnya anggaran pendapatan dan belanja daerah. Menurut saya ya memang yang harus berperan ya pertama adalah struktur tadi itu yang bagaimana pimpinan di Aceh ini dia bisa bangun infrastruktur maupun fasilitas-fasilitas yang baik ya sehingga terjadi perubahan sosial. 

Kemudian juga pimpinan atau struktur ini sangat penting dalam politik anggaran kebanyakan di kita ini politik anggarannya bukan dipakai untuk memperbaiki infrastruktur contoh yang ramai kemarin di Lampung tapi lebih banyak dari anggaran APBD atau APBA kalau di Aceh itu lebih banyak digunakan untuk kesejahteraan ASN Untuk gaji lebih dari Separuh kolom insentif lainnya nah politik anggaran di sini juga menjadi penting jangan sampai politik anggaran kita itu diterapkan hanya untuk kepentingan pejabat, tetapi adalah untuk memperbaiki atau pembangunan infrastruktur karena seperti tadi saya sampaikan infrastruktur ini akan mengubah kultur termasuk kultur ekonomi bisa maju karena adanya infrastruktur. 

Maka sangat penting bagi kita di tengah sebentar lagi Pemilu, sangat penting bagi kita ya untuk di era pemilihan langsung ini untuk betul-betul melihat pimpinan kita ya tetapi memang tergantung pada sistem yang yang berlaku disitu begitu tapi kalau pimpinan bisa mengubah sistemnya Saya kira akan baik ya Misalnya Bagaimana mendayagunakan syariat Islam yang berlaku di Aceh ini untuk kesejahteraan rakyat ini, ini saya kira menjadi tantangan di Aceh ya.

Terjawab itu ya investasi misalnya di Aceh itu ya tidak sebanyak misalnya di daerah-daerah lain investasi coba dilihat Apa penyebabnya begitu bahkan investasi dalam negeri pun kurang kurang banyak ya di Aceh begitu bahkan dari negara-negara Arab pun belum banyak ini yang mau berinvestasi di Aceh dengan kesamaan agama dengan kesamaan sistem begitu ya ini pun belum banyak Nah jadi mari kita lihat Apa yang apa yang salah dengan kita siapa yang salah dengan Aceh begitu ya.

Sehingga itu kan menjadi daerah termiskin di Sumatera misalnya begitu kan dan di level nasional Saya kira ada di urutan keberapa itu kan memang yang paling miskin kalau nasional itu NTT ya Tempat saya sekarang sedang berada ini gitu ya. 

Menanggapi hal tersebut Rektor Unimal mengatakan Aceh harus membuka diri. “Tapi jangan pernah meninggalkan nilai religiusnya, tokoh tokoh berkarakter wajib kita ciptakan, peluang belajar dan membuat sentral informasi penting kita bangun mulai dari kampus ini,” pungkas Prof Dr Herman Fithra Asean Eng.[tmi]


Kirim Komentar