UNIMALNEWS | Bireuen - Mahasiswa dari Universitas Malikussaleh (Unimal) menggelar Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) Pengabdian Masyarakat (PM) dalam rangka meningkatkan pengetahuan para siswa MIN 55 Bireuen tentang penyakit polio, Sabtu (19/8/2023).
Mahasiswa yang terlibat kegiatan tersebut adalah M Farhan Jairimi dari Prodi Kedokteran, Noviani dari Prodi Psikologi, Naiza Ferona dari Prodi Psikologi, Zikra dari Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, dan Muhammad Irsyad dari Prodi Teknik Informatika. Mereka dibwah bimbingan Dwi Iramadhani MPsi Psikolog.
M Farhan Jairimi kepada Unimalnews, Kamis (12/10/2023) mengatakan, kegiatan ini akan dilaksanakan hingga November nanti dan yang fokus pada pengabdian ini adalah meningkatkan tingkat pengetahuan pada siswa MIN 55 Bireuen tentang penyakit polio. Metode yang digunakan dengan sosialisasi melalui media komik yang diberi nama "Si Putroe”. Nama "Putroe" ini diambil dari kearifan lokal Aceh, yang secara simbolis memberi gambaran wanita Aceh yang tidak hanya berbakat, cerdas, dan sangat kreatif, tetapi juga mencerminkan perkembangan kognitif anak-anak.
“Program edukasi yang diwujudkan melalui media komik "Si Putroe" ini telah sukses diimplementasikan dan menerima sambutan yang luar biasa baik dari mitra,” katanya.
Melalui media komik tersebut, Farhan berharap agar meningkatkan pengetahuan siswa-siswa di MIN 55 Bireuen tentang penyakit polio, membawa manfaat positif bagi masyarakat, dan menginspirasi kreativitas serta semangat belajar di kalangan generasi muda Aceh.
“Kegiatan ini dilakukan atas dasar inisiatif kami terhadap lingkungan sekitar dan menjadi bagian dari agenda terbesar tahun ini,” ungkapnya.
Farhan juga berharap dengan kegiatan ini akan menjadi benih kesadaran yang tumbuh dikalangan masyarakat. Pesan agar menjaga kebersihan dimulai dari diri sendiri menjadi inti dari pernyataannya.
“Daerah ini akan bertransformasi menjadi daerah yang bebas dari penyakit polio, yang tidak hanya mensejahterakan anak-anak tetapi juga seluruh masyarakat yang ada disekitarnya,” tutur Farhan.
Ia menambahkan bahwa komitmen mereka tidak berhenti disini. Dengan tekad yang kuat, mereka akan terus berkolaborasi dengan pemerintah dan berbagai komunitas terkait dalam menjalankan edukasi melalui media komik “Si Putroe” sebagai solusi untuk meningkatkan pengetahuan tentang penyakit polio terhadap MIN 55 Bireuen yang telah menjadi bagian dari kewajiban mereka sebagai anak muda Aceh.[tmi]