
UNIMALNEWS | Lhokseumawe - Tim Dosen Universitas Malikussaleh melaksanakan Program Pengabdian kepada Masyarakat Tanggap Darurat Bencana Tahun 2025 dengan menerapkan sistem distribusi logistik inklusif bagi masyarakat terdampak banjir dan longsor di Kota Lhokseumawe.
Kegiatan yang berlangsung pada Jumat (12/12/2025) ini merupakan bentuk respon cepat terhadap musibah bencana di beberapa titik kota.
Program pengabdian tersebut mengusung judul "Penerapan Sistem Distribusi Logistik Inklusif pada Respons Bencana Banjir dan Longsor di Kota Lhokseumawe".
Program ini didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM), Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
Adapun tim pakar yang terjun langsung terdiri dari Muhammad Fikry dan Aisyah Protonia Tanjung.
Muhammad Fikry sekaligus ketua tim pengabdian menjelaskan bahwa fokus utama mereka adalah memastikan bantuan tersalurkan secara merata, terutama bagi kelompok rentan. "Kami menerapkan sistem distribusi logistik inklusif agar bantuan pangan, sandang, dan kebutuhan dasar lainnya tidak hanya menumpuk di satu titik saja" jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa kondisi di lapangan menunjukkan beberapa akses jalan yang rusak akibat banjir dan longsor, sehingga diperlukan strategi khusus dalam penyaluran. "Bencana kali ini memerlukan koordinasi yang cepat antara data dan eksekusi di lapangan agar tidak ada warga yang terlewatkan dalam menerima bantuan dasar," ungkapnya.
Sementara itu, Ilham selaku Ketua Komunitas setempat yang turut mendampingi proses penyaluran bantuan, memberikan kesaksian mengenai kondisi warga. "Kondisi banjir dan longsor kali ini cukup berat bagi warga. Kami sangat berterima kasih kepada tim dari Universitas Malikussaleh yang tidak hanya membawa bantuan barang, tetapi juga membawa sistem distribusi yang tertata sehingga bantuan dapat menjangkau masyarakat secara luas," terangnya.
Ilham juga menyampaikan bahwa selain kebutuhan pangan, warga sangat membutuhkan dukungan moril dan barang penunjang hidup lainnya. "Kerja sama dengan pihak akademisi seperti ini sangat membantu kami di lapangan, terutama dalam mengelola data penerima manfaat agar bantuan tepat sasaran," tambahnya.
Kegiatan ini diharapkan mampu meringankan beban para korban terdampak dan menjadi standar baru dalam manajemen penanggulangan bencana berbasis pengabdian masyarakat di lingkungan perguruan tinggi. [fzl]