Mahasiswa Desbimtek Unimal Sosialisasi Pemanfaatan Limbah Kopi di Bener Meriah

SHARE:  

Humas Unimal
Mahasiswa Desbimtek Unimal Sosialisasi Pemanfaatan Limbah Kopi di Bener Meriah. Foto: Ist.

UNIMALNEWS | Bener Meriah - Mahasiswa Teknik Universitas Malikussaleh yang sedang melangsungkan kegiatan Desa Binaan Mahasiswa Teknik (Desbimtek) mensosialisasikan pemanfaatan limbah pohon kopi menjadi produk yang memiliki nilai guna. 

Mahasiswa yang tergabung dalam kelompok dua itu memberikan sosialisasi berupa pemanfaatan limbah kulit kopi menjadi teh cascara, briket dan pupuk organik cair kepada masyarakat di Desa Suku Wih Ilang, Kabupaten Bener Meriah, Sabtu (17/2/2024).

Ketua kelompok, Sahlan Huala Siregar menjelaskan dalam acara sosialisasi tersebut berlangsung dengan baik dan masyarakat mengikuti kegiatan ini sampai dengan selesai. "Kami membagikan pengetahuan tentang cara-cara memanfaatkan limbah kulit kopi yang biasanya diabaikan menjadi produk yang bermanfaat," terangnya.

Ia juga menjelaskan bahwa salah satu produk unggulan yang dipresentasikan adalah teh cascara. "Teh ini dibuat dari kulit kopi yang biasanya dibuang setelah proses pemanggangan biji kopi. Dengan mengolah kulit kopi ini, masyarakat dapat menciptakan teh berkualitas tinggi yang kaya akan antioksidan dan memiliki rasa yang unik serta aroma yang memikat," jelasnya.
 
Dari rilis yang diterima Unimalnews, Rabu (21/2/2024), mereka juga mengolah kulit pohon kopi menjadi Briket. "Briket yang dibuat dari limbah kulit kopi juga menjadi perhatian utama dalam kegiatan sosialisasi ini," sebut Sahlan.

Lanjutnya, Briket ini merupakan alternatif ramah lingkungan untuk menggantikan kayu bakar dalam kegiatan memasak sehari-hari. "Dengan briket ini, diharapkan dapat mengurangi penggunaan kayu bakar yang menjadi penyumbang utama deforestasi," katanya.
 
Selain itu, kelompok ini juga mengajak masyarakat untuk mulai memanfaatkan pupuk organik cair yang berasal dari limbah kulit kopi.  "Dengan memanfaatkan limbah kulit kopi sebagai bahan baku pupuk, kita tidak hanya mengurangi sampah organik yang masuk ke lingkungan, tetapi juga memperkaya kualitas tanah pertanian," pungkas Sahlan. [fzl]


Berita Lainnya

Kirim Komentar