Jajaki Kerja Sama, Unimal Adakan Seminar dengan Pertamina Foundation

SHARE:  

Humas Unimal
Jajaki Kerja Sama, Unimal Adakan Seminar dengan Pertamina Foundation. Foto: Bustami Ibrahim

UNIMALNEWS | Lhokseumawe - Universitas Malikussaleh mengadakan seminar kemitraan untuk menjalin kerja sama dengan Pertamina Foundation yang berlangsung secara daring dan luring di Ruang Rapat Rektorat, Kampus Bukit Indah, Lhokseumawe, Jumat (23/2/2024).

Kagiatan itu dihadiri langsung oleh Rektor Universitas Malikussaleh, Prof Dr Herman Fithra Asean Eng, serta seluruh pimpinan dari wakil rektor, UPT, kepala lembaga, hingga para dekan. Dari Pertamina Foundation dihadiri oleh Direktur Operasional, Yulius S. Bulo, beserta jajarannya melalui Zoom Meeting.

Rektor Universitas Malikussaleh, Prof Dr Herman Fithra dalam kesempatan itu mengulas sedikit tentang sejarah lahirnya Unimal. Nama Universitas Malikussaleh diambil dari nama besar Raja Kerajaan Samudera Pasai pertama, Sultan Malikussaleh salah satu raja pertama yang menyebar Islam di bumi nusantara.

Dalam sejarahnya yang panjang, pada tahun 2001 Unimal resmi menjadi Universitas Negeri yang diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Megawati Soekarno Putri. Penegerian Unimal tidak terlepas dari konflik yang terjadi di Aceh.

“Pasca runtuhnya order baru saat itu, dan Aceh berkonflik dengan pemerintah Republik Indonesia. Salah satu pemicu konflik Aceh saat itu adalah karena permasalahan ekonomi dengan ditemukannya gas Arun. Penegerian Unimal menjadi salah satu tawaran untuk berakhirnya konflik di Aceh,” kata Prof Herman.

Tujuan mengerikan Unimal yang berada di daerah konflik saat itu adalah untuk memberikan akses kepada anak-anak yang tidak mampu melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Saa ini Unimal menuju 23 tahun penegerian dengan perkembangan yang sangat pesat yang mahasiswanya berasal dari berbagai daerah yang ada di Indonesia,

“Unimal juga salah satu PTN yang masih menerapkan UKT rendah. Alhamdulillah tahun lalu SKK migas Sumbagut menunjukkan Unimal sebagai salah satu mitra kerja sama yang mendirikan Migas Center. Kami juga berharap bisa bekerja sama dengan Pertamina Foundation yang rencananya ke depan Unimal yang kampusnya berada di kawasan Migas Arun akan mendirikan Prodi perminyakan,” ungkap Prof Herman.

Direktur operasional Pertamina Foundation, Yulius S. Bulo menyampaikan, Pertamina Foundation ini dari usianya tidaklah muda, kalau dulu namanya Yayasan Kesejahteraan Karyawan Pertamina (YKKP). Pertamina Foundation memiliki visi “Bersama dalam Kemandirian dan keberlanjutan” dengan salah satu misinya adalah menyelenggarakan pendidikan yang bermutu, berwawasan global, dan inklusif.

“Pertamina Foundation memiliki tiga mandat yaitu bidang pendidikan yang memberi dukungan dengan program beasiswa, kedua pemberdayaan masyarakat, dan yang ketiga program lingkungan,” jelasnya.

Bulo berharap melalui seminar ini akan ada penjajakan kerja sama kedepan dengan Unimal sebagai salah satu kampus yang menggerakan SDM di Aceh.

“Saya mengapresiasi Unimal bisa mempertahankan UKT terendah untuk mempermudah mahasiswa kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan. Saat ini kami telah memiliki 39 universitas mitra dari sabang sampai Merauke. Dan kami akan menjajaki untuk kedepan apa yang bisa kami lakukan untuk berkolaborasi dengan Unimal,” tutupnya.[tmi]


Kirim Komentar