UNIMALNEWS | Lhokseumawe - Mahasiswa Internasional Universitas Malikussaleh belajar budaya mengenai Arsitektur Tradisional Rumoh Aceh di Museum Kota Lhokseumawe, Senin (5/5/2024). Kegiatan ini juga masih bagian dari program Joint Cultural Camp Spring 2024 kerja sama Unimal dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Surabaya.
Mahasiswa Internasional tersebut disambut dan diterima dengan baik oleh Zul Afrizal MA selaku Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Lhokseumawe. Ia mengatakan, bangunan Rumoh Aceh yang sudah dibangun sejak tahun 2016 difungsikan sebagai Museum Kota Lhokseumawe menyimpan berbagai peninggalan bersejarah yang berkaitan dengan budaya dan kesenian Aceh.
Kegiatan ini turut didampingi oleh Tim dosen dan beberapa mahasiswa dari Prodi Arsitektur Universitas Malikussaleh, Hendra Aiyub. Ia menjelaskan kepada mahasiswa internasional bahwa Rumoh Aceh merupakan hasil dari sebuah proses ekstraksi panjang dari nilai-nilai budaya masyarakat Aceh pada masanya dan juga penerapan nilai-nilai Islam di dalamnya.
Hal tersebut terlihat dari konsep Suci yang diaplikasikan pada Rumoh Aceh. Selain itu orientasi bangunan Rumoh aceh yang membentang dari timur ke barat juga wujud dari penerapan nilai islam. Sehingga jika ada tamu yang ingin menunaikan shalat pada bagian seuramoe keu (serambi depan) mereka tidak perlu lagi menanyakan kemana arah kiblat. Keunikan lainnya yang terdapat pada bangunan Rumoh Aceh adalah strukturnya yang tahan terhadap Gempa.
Penjelasan tersebut menimbulkan rasa takjub dan penasaran bagi mahasiswa asing, Ilayda Bolat mahasiswa arsitektur dari Hanze University Belanda menanyakan tentang “Why is the rumoh aceh structure resistant to earthquakes? “ dan Axel Luis dari EPITA Perancis menanyakan”Why does the orientation of rumoh aceh have to face from east to west?” dan selanjutnya endra menjelaskan secara lebih mendalam terkait hal tersebut untuk menjawab rasa penasaran mereka.
Selanjutnya, Sisca Olivia mengarahkan agar mereka bisa masuk dan melihat Rumoh Aceh dari dalam dan juga melihat beberapa koleksi peninggalan budaya milik Museum Kota Lhokseumawe yang ada dalam Rumoh Aceh.
“Hal ini dimaksudkan agar mereka bisa belajar banyak terkait budaya dan Arsitektur tradisional Aceh secara lebih dekat,”terangnya.[tmi]