Himatesip Unimal Bincang-Bincang Bersama Mahasiswa Internasional

SHARE:  

Humas Unimal
Himatesip Unimal Bincang-Bincang Bersama Mahasiswa Internasional. Foto: Ist.

UNIMALNEWS | Bukit Indah - Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil (Himatesip) Universitas Malikussaleh adakan bincang-bincang bersama mahasiswa internasional, Luca Gde Joseph, yang berasal dari INSA Strasbourg (France), Geomatics Engineering Department. Bincang-bincang ini dilaksanakan dalam program podcast yang berlangsung pada Senin (13/5/2024). 

Himatesip diwakilkan oleh Faqqy Mahdi dan Farenty Alvanof, yang merupakan king and queen Prodi Teknik Sipil 2023.

Berdasarkan rilis yang diterima Unimalnews,Jumat (17/5/2024), mereka berdiskusi dan berbincang seputar keseharian mereka di Aceh, tepatnya di Unimal. 

"Kunjungan ke Universitas Malikussaleh ini dalam rangka Joint Cultural Spring Camp 2024 bersama 5 mahasiswa asing lainnya," terang Faqqy Mahdi.

Ia juga menjelaskan bahwa setelah mereka, mahasiswa asing mengunjungi Jakarta dan Surabaya, kini mereka berkesempatan untuk mengunjungi Aceh, tepatnya ke kampus Unimal. 

"Luca dan mahasiswa Internasional lainnya mengakui agak terkejut dengan suhu ekstrim di Aceh. Untuk makanan, mereka cukup menyukai masakan khas Aceh yang memiliki rasa yang sangat autentik. Luca sendiri mengakui bahwa ia sangat menyukai Mie Aceh kepiting dan pecel. Melihat makanan Aceh yang sangat beragam membuat Luca penasaran tentang kuliner di Aceh lainnya," jelasnya.

Menjadi mahasiswa dengan jurusan geomatics, Luca sendiri mengakui jika ia tidak asing dengan jurusan yang dikunjungi, yaitu Teknik Sipil. "Karena memang kedua rumpun ilmu sangat berdekatan dalam aplikasinya di lapangan," tambah Faqqy.

Memiliki tradisi serta budaya yang berbeda tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi Luca untuk menjelahi Indonesia. 

Kata Faqqy menjelaskan respon Luca, Meskipun cuaca di Aceh panas, namun tidak menghilangkan semangatnya untuk menjelahi Aceh. "Ia penasaran dengan wisata alam yang ada di Aceh, terutama pantai," kata Faqqy menjelaskan ulang respon Luca.

Luca sangat menikmati perjalanan untuk spring camp ini, melihat sambutan serta perlakuan orang sekitar yang bersemangat membuat Luca nyaman dan senang mengunjungi Universitas Malikussaleh. 

"Luca merupakan keturunan Indonesia dari Ibu yang berdarah Bali.  Meski memiliki Ibu berwargakenegaraan Indonesia tetapi Luca sama sekali tidak bisa berbahasa Indonesia," pungkasnya. [fzl]


Kirim Komentar