UNIMALNEWS | Malasyia - Dosen Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh, Dr Khirullah Yusuf menjadi narasumber utama pada Program International Collaborative Teaching yang dilaksanakan oleh Universiti Teknologi MARA (UiTM) Pulau Penang, Malasyia, Sabtu (8/6/2024).
Program International Collaborative Teaching ini bertajuk Industrial Talk, dihadiri oleh para dosen UiTM dan diikuti oleh seluruh mahasiswa Civil Engineering UiTM.
Berdasarkan rilis yang diterima Unimalnews, Minggu (16/6/2024), Dr Khairullah sebagai senior Civil & Geotechnical Engineer, Forensic Engineering Specialist dipercaya menjadi narasumber utama pada kegiatan tersebut.
Pada kesempatan tersebut, Dr Khairullah memberi wawasan kepada peserta mengenai Reinforced Concrete Structures: Design, Construction & Quality Control.
"Pada saat kegiatan, saya bersama peserta membahas dan mendiskusikan terkait standard dan konsep green building," kata Khairullah.
Khairullah juga menegaskan bahwa saat ini banyak berkembang aplikasi artificial inteligen dalam dunia konstruksi yang sedang sehingga pelaku bidang konstruksi di tuntut mampu serta memiliki softskill yang mumpuni.
"Kegiatan seperti ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi kita semua, khususnya mahasiswa, sehingga mereka dapat mempelajari segala isu-isu yang sedang hangat," ungkapnya.
Sementara itu, Koordinator Prodi Teknik Sipil, Nura Usrina MT mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu implementasi dari Kerjasama yang telah dibina oleh Jurusan Teknik Sipil Unimal dengan UiTM pada tahun 2021 silam.
"Melalui program kerjasama ini telah melahirkan beberapa kegiatan, antara lain kegiatan Webinar series international technical lectures collaboration, research collaboration, laboratory works, invited speaker dan invitation lecturer lainnya,” terangnya.
Lebih lanjut, Ketua Jurusan teknik sipil M Fauzan MT menyampaikan bahwa kemitraan dengan UiTM merupakan langkah strategis Prodi Teknik Sipil dalam memajukan pendidikan, riset, dan memperkuat konektivitas tingkat internasional. "Tentu ini memungkin adanya pertukaran dosen dan mahasiswa antar institusi di kemudian hari,” pungkasnya. []