Dosen Antropologi Unimal Jadi Narasumber Bimtek Partai Aceh

SHARE:  

Humas Unimal
Teuku Kemal Fasya menyampaikan materi kepada para dewan dari Fraksi Partai Aceh DPRA dan DPRK Kabupaten/Kota seluruh Aceh Periode 2019-2024 terkait “Dinamika Politik Aceh-Nasional Menuju Pilkada Aceh 2024”. Foto: Ist

UNIMALNEWS | Langsa – Dosen Program Studi Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Malikussaleh, Teuku Kemal Fasya diundang oleh Partai Aceh untuk memberi Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi kadernya yang dilaksanakan di Hotel Harmoni, Langsa, Jumat-Sabtu (12-13/7/ 2024).

Kegiatan Bimtek tersebut diberikan Fraksi Partai Aceh (PA) DPRA dan DPRK Kabupaten/Kota seluruh Aceh Periode 2019-2024. Kegiatan itu dilaksanakan di Hotel Harmoni, Langsa, 12-13 Juli 2024.

Tema yang diusung dalam kegiatan tersebut adalah “Partai Aceh Kuat, Aceh Berdaulat” dibuka langsung oleh Wali Nanggroe Aceh, PYM Teungku Malek Mahmud Al-Haytar. Kegiatan itu juga ikut dihadiri oleh pimpinan DPP Partai Aceh, pengurus dan anggota legislatif DPW Partai Aceh se-Indonesia yang didahului dengan rapat koordinasi persiapan Pilkada 27 November 2024.

Dalam kesempatan itu, Teuku Kemal Fasya menyampaikan materi kepada para dewan dari Fraksi Partai Aceh DPRA dan DPRK Kabupaten/Kota seluruh Aceh Periode 2019-2024 terkait “Dinamika Politik Aceh-Nasional Menuju Pilkada Aceh 2024”.

“Pilkada 2024 ini menjadi pertaruhan sendiri bagi PA untuk bisa melakukan titik balik setelah sebelumnya pada Pilgub 2017 kalah dari pasangan Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah. Jika melihat pernyataan forum bahwa sudah sepakat untuk menjadikan Mualim (Muzakir Manaf-red) sebagai calon gubernur dari PA, maka harus ada strategi terukur untuk melakukan pemenangan. Politik tidak cukup hanya masalah keyakinan, tapi juga rasionalisasi,” papar Kemal.

Kemal menyebutkan bahwa secara survei nama Muzakir Manaf memang teratas sebagai calon gubernur yang memiliki elektabilitas tertinggi. Namun hasil survei itu terjadi ketika belum ada penantang lain yang namanya muncul.

“Kita bisa lihat dari beberapa survei tentang pemenangan demokrasi elektoral, bahwa calon kepala daerah bahkan presiden pun bisa kalah pada pemilihan, padahal sebelumnya didukung oleh hasil survei,” tegas Kemal.

Sementara pj DPW PA Banda Aceh, Juanda Jamal, mengatakan bahwa kegiatan Bimtek seperti ini masih baru dilakukan di kalangan PA. Namun hal ini harus dilakukan untuk untuk memperkuat daya kritis pengurus partai, apalagi yang duduk di legislatif.

“Kita membuat acara seperti ini untuk membangun kekuatan refleksi di kalangan partai pemenang ini, termasuk juga menghitung dengan cermat persiapan Pilkada Serentak November nanti,” ujar Juanda.

Kegiatan ini juga turut mengundang beberapa akademisi lainnya seperti Dr Muhammad Alkaf (IAIN Langsa), Dr Husnan MT (Bappeda Aceh), dan Muhammad Abrar Msi (Universitas Syiah Kuala).[tmi]


Berita Lainnya

Kirim Komentar