UNIMALNEWS | Malaysia - Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Malikussaleh melakukan benchmarking kurikulum internasional ke Fakulti Ekonomi dan Pengurusan Universitas Kebangsaan Malaysia (FEP UKM), di Bilik Mesyuarat Dekan Kampus Bangi Selangor, Rabu (17/7/2024).
Berdasarkan rilis yang diterima Unimalnews, benchmarking kurikulum internasional ini bertujuan untuk mengupgrade kurikulum FEB Unimal dalam persiapan akreditasi internasional “ACQUIN” yang ditargetkan awal tahun 2025. Selain itu, kegiatan ini untuk memperbaiki strategi FEB Unimal untuk mendapatkan mahasiswa internasional.
Pihak UKM dihadiri oleh Prof Madya Datin Dr Nor Liza Abdullah selaku Timbalan Dekan Hal Ehwal Prasiswazah dan Akademik, Prof Madya Dr Mohammad Hakimi Mohd Shafiai selaku Timbalan Dekan Hal Ehwal Jaringan, Industri dan Masyarakat, serta Prof Dr Aisyah Abdul Rahman selaku Timbalan Dekan Hal Ehwal Penyelidikan dan Inovasi.
Sementara dari pihak FEB Unimal diwakilkan oleh Dr Naufal Bachri selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr Darmawati selaku Ketua Jurusan Manajemen dan Dr Iswadi selaku Ketua Jurusan Akuntansi.
Pada kesempatan tersebut, Nor Liza Abdullah menerangkan bahwa kurikulum yang diterapkan oleh FEP UKM tidak terlepas dari proses perancangan awal yang melibatkan akademisi, pihak industri dan alumni.
"Pihak eksternal diharapkan dapat menyumbang input untuk kesesuaian kurikulum," katanya.
Ia juga menjelaskan kurikulum yang dirancang melibatkan program intership pada semester 6 untuk semua kekhususan seperti Perakaunan, Usawahan dan Inovasi, Ilmu Ekonomi, dan Administrasi Bisnis.
Nor Liza juga menambahkan penjelasan tentang proses masuk calon mahasiswa baru internasional. "Bagi mahasiswa internasional memiliki jalur khusus untuk masuk ke FEP UKM yaitu tes akademik, Bahasa inggris dan wawancara talenta," jelasnya.
"FEP UKM merupakan salah satu Fakulti yang memiliki mahasiswa internasional yang paling banyak di UKM," tambah Nor Liza.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Dr Naufal Bachri memberikan penjelasan tentang kurikulum FEB Unimal yang berbasis Merdeka Belajar, Kampus Merdeka (MBKM).
"Konsep MBKM ini diregulasi tahun 2020 oleh Kemendikbudristek Republik Indonesia dengan delapan program seperti pertukaran mahasiswa, riset kolaborasi, kewirausahaan, proyek independen, magang bersertifikat, proyek desa, kampus mengajar, dan proyek kemanusian," ujarnya.
Konsep ini, tambah Naufal, memperkenalkan kepada mahasiswa tentang dunia kerja atau pendidikan eksternal.
"Dari hasil penerapannya, banyak mahasiswa di FEB Unimal antusia terlibat dalam program MBKM tersebut," teranya.
Dr Darmawati menambahkan bahwa kurikulum FEB Unimal sebahagian telah mengadopsi sistem Outcome-Based Education, yaitu sistem yang membuat mahasiswa lebih aktif berfikir dan bertindak.
"Sistem ini seperti penyelesaian kasus dan penyelesaian proyek," tutupnya. [fzl]