UNIMLNEWS | Bireuen - Dalam rangka mendukung penerapan Kurikulum Merdeka, dosen Prodi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Malikussaleh, Nuraina MPd, bimbing para guru SD Negeri 5 Kuta Blang dan SD Negeri 9 Kuta Blang dalam pelatihan implementasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Kegiatan pelatihan ini merupakan hasil kolaborasi dari dua sekolah tersebut dan dilaksanakan selama dua hari, Kamis (8/8/2024) dan Sabtu (10/8/2024) yang bertempat di SD Negeri 5 Kuta Blang, Kabupaten Bireuen.
Acara dibuka oleh Kepala Sekolah SD Negeri 5 Kuta Blang, Safaruddin SPd. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa Proyek P5 merupakan bagian penting dari Kurikulum Merdeka yang bertujuan untuk membentuk karakter siswa sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
"Implementasi Kurikulum Merdeka ini mengharuskan kita untuk tidak hanya mengajarkan pengetahuan akademik, tetapi juga membentuk karakter siswa agar menjadi generasi yang berjiwa Pancasila. Melalui P5, kita berupaya memastikan bahwa siswa mampu menginternalisasi dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.
Dalam konteks Kurikulum Merdeka, kata Safaruddin, P5 merupakan salah satu strategi yang digunakan untuk membangun karakter siswa berdasarkan enam dimensi utama, yaitu Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia, Berkebinekaan Global, Gotong Royong, Mandiri, Bernalar Kritis, dan Kreatif.
"Modul-modul yang dirancang dalam kegiatan ini direncanakan untuk mendukung pengembangan karakter siswa melalui kegiatan pembelajaran yang kontekstual dan bermakna," sebutnya.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Sekolah SD Negeri 9 Kuta Blang, Zulhadi SPd. Ia memberikan apresiasi atas terlaksana kegiatan ini.
"Kami berharap bahwa hasil dari kegiatan ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam proses pembelajaran di sekolah kami, khususnya dalam mengembangkan profil pelajar Pancasila," terangnya.
Selama dua hari, Nuraina MPd, membimbing para guru dalam menyusun modul P5 yang inovatif dan sesuai dengan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka.
Ia menjelaskan pentingnya desain modul yang tidak hanya teoritis, tetapi juga aplikatif, agar siswa dapat memahami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
"Modul yang kita susun harus mampu menjembatani antara teori dan praktik, sehingga siswa tidak hanya mengerti, tetapi juga mampu menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam tindakan nyata," jelas Nuraina.
Kegiatan implementasi Kurikulum Merdeka melalui P5, tambah Nuraina, diharapkan dapat menjadi dasar yang kuat dalam membentuk karakter siswa sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, serta meningkatkan kualitas pembelajaran di lingkungan pendidikan dasar.
"Melalui Proyek P5, para guru diharapkan dapat lebih siap dalam menerapkan Kurikulum Merdeka, sehingga pendidikan di SD Negeri 5 dan SD Negeri 9 Kuta Blang dapat menjadi lebih relevan dan bermakna bagi siswa, sesuai dengan mandat yang diamanatkan dalam Kurikulum Merdeka," lanjutnya.
Antusiasme para guru terlihat selama pelaksanaan kegiatan ini, terutama dalam sesi diskusi dan perancangan modul.
Salah satu peserta, Fatmiati SPd, guru dari SD Negeri 5 Kuta Blang menyampaikan bahwa pelatihan ini sangat membantu dalam memberikan arahan praktis untuk merancang modul yang efektif.
"Pelatihan ini memberikan kami panduan yang sangat berguna dalam merancang modul yang tidak hanya sesuai dengan Kurikulum Merdeka, tetapi juga menarik dan relevan bagi siswa," tutupnya.
Ia mengharapkan agar modul-modul yang telah disusun dapat segera diimplementasikan secara efektif di kedua sekolah. [fzl]