UNIMALNEWS| Lhokseumawe - Dosen Prodi Teknik Material berkolaborasi dengan Prodi Teknik Kimia dan Prodi Pendidikan Fisika Universitas Malikussaleh adakan pengabdian kepada masyarakat (PkM) melalui pendampingan pengelolaan ampas tebu menjadi briket di SMAN 7 Lhokseumawe sebagai upaya mitigasi pencemaran lingkungan.
Kegiatan tersebut berlangsung di Lab Biologi SMAN 7 Lhokseumawe dan diikuti oleh 30 siswa serta siswi, Selasa (6/8/2024).
PkM ini diketuai oleh Retnowulan MPd. Dalam sambutannya, Retnowulan menyampaikan bahwa kegiatan pendampingan ini merupakan implementasi pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen Unimal.
"Kami mencoba menggali potensi kendala lingkungan yang terjadi saat ini dan merumuskan suatu pendampingan pengelolaan ampas bagi siswa siswi di SMAN 7 Lhokseumawe," terangnya.
Ia juga menjelaskan bahwa kegiatan ini juga didampingi oleh guru mata pelajaran Biologi dan Kimia di SMA tersebut.
"Dalam sesi pelatihan, siswa diajarkan mulai dari dasar pembuatan Briket dari ampas Tebu, teknik pengambilan limbah ampas tebu yang dikeringkan lalu dibakar agar menghasilkan carbon aktif, hingga cara mencampurkan bahan dan mencetak briket sampai menghasilkan produk agar terlihat menarik di pasaran. Selain keterampilan teknis, siswa juga dibekali dengan pengetahuan mengenai strategi pemasaran yang efektif, baik secara offline maupun online," ungkapnya.
"Kami berharap kegiatan pelatihan ini untuk memberikan peluang usaha baru bagi siswa-siswi yang nantinya bisa mampu berwirausaha, terutama di masa-masa yang penuh tantangan ini. Dengan pelatihan ini, para peserta dapat memanfaatkan keterampilan yang mereka dapatkan untuk membuka usaha sendiri dan meningkatkan pendapatan keluarga," lanjutnya.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala SMAN 7 Lhokseumawe, Drs Mukhtaruddin MPd. Dalam sambutannya ia menjelaskan bahwa kegiatan ini sangat mendukung ketrampilan siswa sebagai penambahan Soft Skill.
"Diharapkan bisa menjadi kegiatan yangg berkelanjutan setiap tahunnya. Hari ini kita mengikut sertakan 30 siswa dan siswi dari kelas 10 dan 11, tentu mereka terlibat aktif mengikuti kegiatan ini sampai dengan selesai," tutup Mukhtaruddin. [fzl]