Dosen Unimal Latih Masyarakat Daur Ulang Limbah Menjadi Batako dan Pelet Ternak

SHARE:  

Humas Unimal
Dosen Unimal Latih Masyarakat Daur Ulang Limbah Menjadi Batako dan Pelet Ternak. Foto: Ist.

UNIMALNEWS | Lhokseumawe - Tim pengabdian kepada masyarakat (PkM) dari dosen Universitas Malikussaleh telah melatih masyarakat Gampong Alue Lim Kota Lhokseumawe memanfaatkan daur ulang limbah menjadi batako dan pelet ternak. 

PkM ini diketuai oleh Yenny Novianti MT dan beranggotakan Armelia Dafrina, Dela Andriani, Siti Nanda Nurfebruari, Muthmainnah, Sisca Olivia, termasuk mahasiswa Rizki Setiawan dan Raihan Fadzri.

Dari rilis yang diterima Unimalnews, Senin (19/8/2024), kegiatan PkM ini didanai oleh PNBP Unimal tahun anggaran 2024.

Yenny Novianti menyampaikan bahwa pemanfaatan daur ulang limbah adalah untuk mewujudkan lingkungan berkelanjutan dan bernilai ekonomi di Gampong Alue Lim Kota Lhokseumawe. 

"Kegiatan utama dari pengabdian ini dilakukan selama dua hari, dimulai dari proses pembuatan batako dan pada hari kedua pembuatan pelet, yang mana memanfaatkan daur ulang limbah," ungkapnya.

Kegiatan hari pertama, dilaksanakan pada hari Jumat (16/8/2024) yaitu proses pembuatan batako. Pada kegiatan ini turut hadir narasumber dari Prodi Teknik Arsitektur Unimal, Dr Ars Rinaldi Mirsa untuk memberikan penjelasan mengenai tutorial pembuatan batako yang berkualitas, bagaimana campuran adukan dan jenis batako yang dapat dijumpai di pasaran serta bagaiman proses pemasangan batako menjadi dinding bangunan. 

"Penggunaan batako menjadi dinding bangunan dapat menghemat anggaran pembangunan konstruksi dibandingkan menggunakan bahan bata merah biasanya," terangnya. 

Untuk proses pembuatan batako dalam kegiatan ini menggunakan limbah kulit kerang sebagai campurannya.

"Campuran pasir dan semen yang teraduk rata menjadi hal penting dalam pembuatan batako," sebutnya.

Pada praktek pembuatan, cetakan batako dibagi menjadi tiga lapisan, yaitu lapisan pertama adukan campuran pasir dan semen, lapisan kedua diletakkan limbah kulit kerang, lapisan ketiga ditutupi kembali dengan campuran pasir dan semen. 

"Pada saat pelepasan pencetakan batako, menjadi tantangan tersendiri bagi peserta, agar mendapatkan bentukan batako yang padat. Hasil cetakan batako ini akan dikeringkan sehingga siap untuk digunakan," tambahnya.

Kegiatan hari kedua dilakukan pada hari Sabtu (18/8/2024) yaitu pengolahan ampas tahu dan kelapa mejadi pelet ternak dan unggas. 

Kegiatan ini dilakukan secara kolaborasi dengan menggunakan Laboratorium Teknik Energi Terbarukan. 

Di awal kegiatan, Yenny Novianti menjelaskan pemanfaatan bahan-bahan limbah sisa untuk pembuatan pelet. Pada kegiatan praktek pembuatan pelet, dibantu oleh operator laboratorium, Rizqon, mahasiswa S2 enegi terbarukan yang juga menjadi sebagai pemateri praktek pembuatan pelet.

"Praktek pertama, pembuatan pelet ternak, mencampurkan ampas tahu sebanyak 100 gram, dedak 200 gram, rumput gajah 200 gram, jagung 50 gram dan cairan bahan kimia EM4 peternakan sebanyak 1 tutup botol. Perbandingannya lebih kurang 1:2," jelas Risqon. 

Kemudian dilanjutkan dengan proses pengadukan dan dimasukkan ke dalam mesin pembuatan pelet. "Ini menjadi pelet ternak, seperti kambing dan sapi," sebutnya.

Praktek kedua, menggunakan 100 gram ampas kelapa, 100 gram ampas tahu, 300 gram dedak, 50 gram jagung, 1 tutup botol EM4. 

"Proses sama dengan yang pertama, pelet dengan bahan ini diperuntukan untuk unggas, seperti ayam dan bebek. Pelet tersebut dapat dikeringkan terlebih dahulu selama lebih kurang 3-5 hari dan bisa dikemas dan disimpan untuk digunakan atau dijual," ujarnya.

Selama kegiatan, peserta pelatihan sangat antusias dan tertarik dengan kegiatan dan berencana menjadikan UMKM di tingkat gampong.
 
Ismail selaku Kadus Dusun Permai, Komplek Batako, Gampong Alue Lim menyatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. 

"Kegiatan ini dapat menambah ilmu kami, baik bagi orang tua seperti kami dan bahkan generasi muda yang menjadi peserta pelatihan. Kami berharap adanya sering kegiatan seperti ini dilakukan di masa depan," tutupnya. [fzl]


Berita Lainnya

Kirim Komentar