UNIMALNEWS | Lhokseumawe - Universitas Malikussaleh telah resmi tergabung dalam University Mobility in Asia and The Pacific (UMAP). Hal tersebut diungkapkan oleh Prof Sayuti selaku Ketua Pusat Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Unimal melalui rilis yang diterima Unimalnews, Selasa (10/9/2024).
Prof Sayuti menjelaskan bahwa UMAP merupakan sebuah program pertukaran pelajar yang telah berdiri sejak tahun 1991 dan Indonesia sendiri telah resmi menjadi anggota penuh dari program ini sejak tahun 2019.
"Sejauh ini, konsorsium UMAP telah mempromosikan pertukaran mahasiswa di antara lebih dari 600 perguruan tinggi di 36 negara atau wilayah di Asia dan Rim Pasifik," jelasnya.
Kata Prof Sayuti, Unimal adalah salah satu anggota UMAP sejak Agustus 2024 yang lalu.
"Di Indonesia ada 18 Perguruan tinggi, yakni Institut Teknologi Dan Bisnis Nobel Indonesia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Kalimantan Institute of Technology, IPB University, Sultan Agung Islamic University, Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya, Universitas Ciputra Surabaya, Universitas Gadjah Mada, Universitas Islam Riau, Universitas Malikussaleh, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Semarang , Universitas Tarumanagara, Universitas Trisakti, Universitas Singaperbangsa Karawang, University of Bengkulu, University of Surabaya," sebutnya.
Keikutsertaan Unimal dalam UMAP merupakan bagian dari keberlanjutan program workshop penguatan kantor urusan internasional di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) pada 2-6 Oktober 2023 yang didanai oleh program AKSI ADB.
"Dengan menjadinya Unimal sebagai anggota UMAP, diharapkan kedepan akan lebih banyak program internasional (student mobility) yang bisa dijalankan, baik inbound maupun outbound," ungkapnya.
Tambah Prof Sayuti, UMAP memiliki 3 program yaitu Program A, Program B dan Program C. Ketiga program ini memiliki kesempatan bagi setiap universitas untuk menawarkan programnya masing-masing dan bisa tawarkan di setiap semester dan dengan timeline tersendiri.
"Ini merupakan sistem barter. Untuk program A hanya bisa mengirimkan maksimal 2 mahasiswa. Sedangkan program B, antar 2 kampus bisa kirim lebih dari 2 mahasiswa. Ini sama halnya seperti program pertukaran mahasiswa merdeka, tetapi ini adalah pertukaran antar negara di bawah program UMAP," ujarnya.
"Program C merupakan program short time program, minimal 1 minggu, kemudian nantinya boleh konversi sks dan boleh tidak," tutupnya. [fzl]