Bantu Petani Melon Perluas Pasar, Dosen Unimal Kenalkan Aplikasi Smart Farming

SHARE:  

Humas Unimal
Dosen Unimal membantu petani melon Gampong Lancang Barat, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara dalam memperluas pangsa pasar melon melalui aplikasi Smart Farming Marketplace. Foto:Ist.

Unimalnews | Krueng Geukueh—Tim dosen Universitas Malikussaleh (Unimal) melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang bertujuan meningkatkan pangsa pasar melon bagi petani di Gampong Lancang Barat, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara, dengan memanfaatkan inovasi digital berbasis aplikasi Smart Farming Marketplace. Program ini merupakan bagian dari Progam Kegiatan Bima-Kemendikbud yang mengusung skema pemberdayaan berbasis masyarakat dengan fokus pada ekonomi digital.

Program ini diketuai oleh Ananda Faridhatul Ulva, MKom, dosen Sistem Informasi Universitas Malikussaleh, dengan anggota tim Fadhliani, MSi dosen Agroekoteknologi Universitas Malikussaleh, serta melibatkan Novianda, MSi, dosen Teknik Informatika Universitas Samudera Langsa. Melalui aplikasi ini, petani melon di Gampong Lancang Barat dapat menjual hasil panen mereka secara langsung kepada konsumen, sehingga memperluas pangsa pasar hingga ke tingkat regional dan nasional.

Pada Sabtu (28/09/2024), kepada Unimalnews, Ananda menyampaikan bahwa aplikasi ini telah meningkatkan akses petani ke pasar regional dan bahkan membuka peluang ekspor. Ia juga menekankan bahwa teknologi digital membuka peluang besar bagi sektor pertanian, meningkatkan efisiensi, dan transparansi dalam distribusi hasil pertanian. “Inovasi ini membantu petani memperluas pasar dan memberikan transparansi, sehingga produk lokal lebih diminati oleh konsumen dibandingkan produk impor,” ujar Ananda.

Ketua Kelompok Tani Geuthena Gampong Lancang Barat, Jufri Mukhtar, menyambut baik program ini. “Selama ini kami kesulitan memperluas pasar. Aplikasi ini memungkinkan kami menjual langsung ke konsumen, memperluas pasar melon kami,” katanya.

Selain memperluas pasar, aplikasi ini juga didukung teknologi GPS Track and Trace, yang memungkinkan petani memantau distribusi melon secara real-time. M. Dahlil, Bendahara Kelompok Tani Geuthena, menilai aplikasi ini sangat membantu karena memudahkan monitoring pengiriman melon, sehingga meningkatkan kepercayaan konsumen.

Abdi Syah, warga Lancang Barat, berharap dukungan lebih lanjut dari pemerintah dan pihak swasta dalam meningkatkan adopsi teknologi ini di kalangan petani. Menurutnya, peningkatan pangsa pasar melalui inovasi digital tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga memperkuat posisi produk lokal di pasar global.[kur]


Berita Lainnya

Kirim Komentar