UNIMALNEWS | Kuala Lumpur – Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh (Unimal) menandatangani nota kesepahaman atau International Arrangement (IA) dengan lima universitas terkemuka dari berbagai negara dalam acara tahunan APSEPI (Asosiasi Program Studi Ekonomi Pembangunan Indonesia) ke-IX yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 29 Oktober hingga 1 November 2024.
Kerja sama internasional ini menandai langkah Prodi Ekonomi Pembangunan dalam memperluas jaringan akademik global, memperkuat kolaborasi lintas negara, dan meningkatkan kualitas pendidikan serta riset di bidang ekonomi pembangunan.
Dalam acara ini, Unimal diwakili oleh Mutia Rahmah, selaku Koordinator Program Studi Ekonomi Pembangunan, yang menandatangani kerja sama bersama para perwakilan dari lima universitas yaitu University Sorbonne Paris Nord, Prancis – diwakili oleh Prof Ali Simida, University of Petronas, Malaysia diwakili oleh Dr Ridhuan, University of Malaya, Malaysia diwakili oleh Dr NurulHuda Mohd Satar, University of Le Havre, Prancis diwakili oleh Dr Sylvain Baumann, dan Osaka Metropolitan University, Jepang diwakili oleh Mr Yusuke Masuda.
Mutia Rahmah mengatakan, kolaborasi ini membuka berbagai peluang strategis, mulai dari program pertukaran mahasiswa dan dosen, kolaborasi riset internasional, hingga program magang yang diharapkan akan memperkaya pengalaman dan kompetensi mahasiswa.
“Kami berharap kerja sama ini tidak hanya bermanfaat bagi Prodi Ekonomi Pembangunan Unimal, tetapi juga menjadi sinergi positif bagi seluruh universitas mitra,” ujar Mutia.
Lanjutnya, kerja sama internasional ini diharapkan dapat mendukung peningkatan prestasi Prodi EP Unimal di tingkat global, memperkuat reputasi akademik, serta memperluas jejaring internasional bagi mahasiswa dan staf pengajar. Langkah ini juga diproyeksikan sebagai dorongan untuk memajukan riset kolaboratif yang berdampak pada pembangunan ekonomi berkelanjutan di berbagai negara.
“Prodi EP Unimal optimistis untuk terus mengembangkan kualitas pendidikan dan jejaringnya menuju taraf internasional,” tutup Mutia.[tmi]