Mahasiswa Antropologi Unimal Aplikasikan Pendekatan RRA & PRA pada Anak-Anak di Kota Lhokseumawe

SHARE:  

Humas Unimal
Mahasiswa Antropologi Unimal Aplikasikan Pendekatan RRA & PRA pada Anak-Anak di Kota Lhokseumawe. Foto: Ist.

UNIMALNEWS | Lhokseumawe - Mahasiswa Prodi Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol), Universitas Malikussaleh gelar kegiatan belajar bersama anak-anak di Gampong Batuphat Barat, Kota Lhokseumawe, Selasa (26/11/2024).

Kegiatan tersebut bertemakan "Pemanfaatan Teras Meunasah Sebagai Tempat Menambah Ilmu Pengetahuan Budi Pekerti Melalui Cerita Rakyat & Permainan Tradisonal Bagi Anak-Anak".

Berdasarkan rilis yang diterima Unimalnews, kegiatan tersebut merupakan implementasi mata kuliah Rapid Rural Appraisal (RRA) dan Participatory Rural Appraisal (PRA) di bawah asuhan Dr Ibrahim Chalid. 

Henny Citra, salah satu mahasiswa yang terlibat langsung mengatakan bahwa kegiatan itu bertujuan untuk membangkitkan kesadaran sosial dan budaya bagi anak-anak agar mereka dapat terus mengingat akan nilai-nilai sosial dan kebudayaannya.

"Kita mengasah kembali ilmu pengetauan umum melalui cerita rakyar serta mengembalikan suasana permainan tradisional yang hampir raib karena anak-anak lebih cenderung bermain game online di gadgetnya," ungkapnya.

Ia juga mengatakan kegiatan tersebut diisi dengan  dua agenda utamanya yaitu menceritakan cerita rakyat maling kundang, batu menangis, legenda gajah puteh.  dan mewarnai gambar batik.

"Kami memperkenalkan berbagai cerita rakyat serta permainan tradisional yang pernah populer di masa kecil mereka seperti engklek, gerobak sodor, dan sambarlang," terangnya.

Dosen pengampu mata kuliah, Ibrahim Chalid menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan agenda praktik yang harus dijalankan oleh mahasiswa yang mengambil mata kuliah RRA dan PRA.

"Mata kuliah ini mengajarkan mahasiswa untuk terlibat langsung dengan masyarakat, mempelajari apa yang dihadapi oleh masyarakat dan mencari solusi bersama dengan masyarakat," ujarnya.

Ibrahim juga mengatakan kegiatan ini tidak hanya berfokus pada pembelajaran tentang cerita rakyat dan permainan tradisional, tetapi juga sangat relevan dengan konsep-konsep yang diajarkan pada mata kuliah.

"Semoga kegiatan ini dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi anak-anak di Gampong Batuphat Barat," lanjutnya.

Sementara itu, Siti Aisyah salah satu masyarakat setempat menyambut baik kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa. Menurutnya kegiatan ini sangat bermanfaat bagi perkembangan anak-anak di lingkungan mereka. 

"Cerita rakyat dan permainan tradisional adalah bagian dari budaya kita yang sering terlupakan. Kita berharap dengan adanya kegiatan ini, anak-anak bisa belajar tidak hanya dari buku, tetapi juga dari nilai-nilai luhur yang ada dalam cerita dan permainan kita," pungkasnya. [fzl]


Berita Lainnya

Kirim Komentar