UNIMALNEWS | Lhokseumawe – Unit Kegiatan Mahasiswa Kelompok Studi Mahasiswa Creative Minority (UKM-KSM CM) Universitas Malikussaleh berhasil menyelenggarakan Musyawarah Besar (Mubes) XI dengan tema "Transformasi Kepemimpinan Menuju Creative Minority yang Dinamis dan Progresif" Miinggu (1/12/2024) yang berlangsung di Jalan Bali Ruang Bali-01, Kampus Bukit Indah, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe.
Dalam Mubes tersebut, Desy Fatmasari terpilih sebagai Ketua Umum untuk periode 2025/2026 menggantikan ketua sebelumnya Muhammad Ilal Sinaga.
Dr Hadi Iskandar MH, selaku pembina UKM-KSM CM mengatakan, pentingnya proses pemilihan yang terstruktur dan adil. Ia juga berpesan agar Ketua Umum terpilih memiliki visi yang sejalan dengan misi Universitas Malikussaleh, serta mampu membawa UKM-KSM CM ke kancah internasional.
“Pemilihan ini bukan sekadar formalitas, tetapi momen untuk memilih pemimpin yang benar-benar dapat membawa perubahan. Saya harap ketua terpilih dapat mewujudkan visi besar organisasi ini dan terus berprestasi hingga tingkat internasional,” ujar Hadi.
Plt Ketua Umum UKM-KSM CM, Fatur Rahman Maulana menyampaikan, Mubes XI menjadi momen penting dalam perjalanan UKM-KSM Creative Minority untuk memilih pemimpin baru yang akan melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan organisasi.
“Saya berharap Ketua Umum baru dapat membawa Creative Minority lebih maju, mempererat rasa kekeluargaan, dan mewujudkan cita-cita go internasional. Jangan pernah lupakan CM sebagai rumah kedua kita,” ungkap Fatur.
Setelah melewati serangkaian proses Pleno I, II, dan III, Desy Fatmasari akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum UKM-KSM Creative Minority periode 2025/2026. Desy menjadi perempuan hebat kedua yang memimpin UKM-KSM CM sejak berdirinya organisasi ini.
Dalam kesempatan itu, Desy menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya. Ia juga mengajak seluruh anggota untuk terus bersinergi demi kemajuan organisasi.
“Saya sangat bersyukur atas amanah ini. Mari bersama-sama kita lanjutkan perjuangan untuk membuat Creative Minority semakin dinamis, progresif, dan dikenal luas hingga tingkat internasional,” tutur Desy.[tmi]