Mahasiswa Prodi Antropologi Unimal Lolos Peserta Program Penelitian SKK Migas

SHARE:  

Humas Unimal
Irma, salah satu tim peneliti SKK Migas tahun 2025.

UNIMALNEWS | Lhokseumawe - Mahasiswa Prodi Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Malikussaleh, Irma lolos dalam seleksi sebagai peneliti yang dilaksanakan oleh Asosiasi Antropologi Indonesia (AAI) Pengda Riau, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Sumatera bagian Utara dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). 

Berdasarkan rilis yang diterima Unimalnews, Rabu (9/1/2025), Irma mengatakan kelulusan itu diumumkan pada hari Selasa (7/1/2025) melalui via chat WhatsApp grup.

"Alhamdulillah setelah saya kirim semua berkas yang diminta sebagai persyaratan seleksi seperti riwayat kepenulisan dan artikel 1000 kata yang dituliskan sesuai tema, kemudian mengikuti rangkaian wawancara, dan akhirnya saya lulus mewakili Aceh. Insyaallah pada bulan Januari akan mengikuti pelatihan keahlian riset etnografi selama satu bulan di Pekan Baru," terangnya.

Ia mengatakan bahwa ada 15 mahasiswa yang lulus program riset ini dan mewakili wilayah kerja di pulau Sumatera.

"Ada 15 mahasiswa yang lulus, salah satunya adalah saya. Insyaallah setelah kami pelatihan etnografi dan desk study di Pekan Baru maka selanjutnya kami akan berada dua bulan  melakukan penelitian lapangan di desa sekitaran perusahaan Migas yang dipilih, terjun langsung untuk mencatat kehidupan masyarakat, selama dua bulan tersebut kami diwajibkan membuat field notes setiap hari, setelah selesai kami akan dibimbing oleh dosen ahli untuk pembuatan buku dan artikel jurnal," lanjutnya.

Koordinator Prodi Antropologi, Ade Ikhsan Kamil MA menyampaikan apresiasi atas lulusnya Irma pada program riset yang sangat kompetitif

"Ini menunjukkan bahwa mahasiswa Antropologi mampu memenuhi kompetensi yang diminta sehingga dipercayakan menjadi salah satu peserta riset kolaboratif tersebut," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Jurusan Antropologi dan Sosiologi, Dr Abdullah Akhyar Nasution mengatakan bahwa program ini merupakan ajang untuk membentuk etnografer-etnografer muda sekaligus memperkenalkan mahasiswa langsung ke wilayah operasional SKK Migas di Sumbagut.

"Alhamdulillah tahun ini mahasiswa kita terpilih menjadi peneliti di program Kerjasama Pengda AAI Riau dan SKK Migas, dan pada tahun 2022 yang lalu, mahasiswa kita juga terpilih. ," jelasnya.

Akhyar juga mengatakan ada beberapa feedback yang didapat oleh mahasiswa dalam program ini, yaitu pelatihan etnografi, penelitian lapangan dan pembiayaan atau beasiswa tugas akhir.

"Harapannya, mahasiswa kita mampu belajar langsung dari kompleksitas lapangan serta mampu beradaptasi dan berkolaborasi dengan mahasiswa lain di Sumatera," tutupnya. [fzl]


Berita Lainnya

Kirim Komentar