Dekan Fisipol Unimal Terima Buku Karya Juni Ahyar "Bahasa & Budaya Aceh"

SHARE:  

Humas Unimal
Juni Ahyar Serahkan Buku "Bahasa & Budaya Aceh" Kepada Dekan Fisipol Unimal

UNIMALNEWS | Lhokseumawe – Dosen Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Malikussaleh, Juni Ahyar M.Pd menyerahkan buku terbarunya yang bertajuk "Bahasa & Budaya Aceh Sebagai Identitas Bangsa" kepada Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol), Teuku Zulkarnaen P.hD di kantornya di Kampus Bukit Indah, Lhokseumawe, Senin (13/1/2025).

Penyerahan buku ini turut dihadiri oleh Prof. Dr. Saifuddin Yunus M.A, selaku penulis bersama, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fisipol, Subhani, serta sejumlah dosen senior. 

Buku yang diterbitkan oleh PT Ganesha Kreasi Semesta, Jawa Tengah, ini merupakan hasil kolaborasi Juni Ahyar dengan Prof. Dr. Mohd Yusri Ibrahim, Dosen Senior di Universitas Malaysia Terengganu (UMT), dan Prof Saifuddin Yunus, seorang ahli sosiologi dan komunikasi Universitas Malikussaleh. Sebagai editor, buku ini juga melibatkan Dr. Muzir M.Pd M.A, seorang pakar linguistik dan guru Bahasa Inggris dari Lhokseumawe.

Buku "Bahasa & Budaya Aceh Sebagai Identitas Bangsa" hadir sebagai salah satu referensi penting dalam pembelajaran bahasa dan budaya Aceh. Dengan 186 halaman yang dilengkapi dengan ISBN dari Perpustakaan Nasional, buku ini memuat tata bahasa Aceh, hymne Aceh, istilah-istilah unik, pantun, dan ragam budaya Aceh lainnya. Buku ini dirancang untuk mendukung pelestarian bahasa dan budaya lokal serta menjadi referensi berharga bagi siswa, mahasiswa, dan masyarakat umum.

Juni Ahyar menyampaikan bahwa penulisan buku ini dilatarbelakangi oleh kekhawatiran terhadap minimnya pemahaman generasi muda terhadap bahasa dan budaya Aceh. "Buku ini diharapkan menjadi pengantar bagi siapa saja yang ingin mempelajari bahasa Aceh, sehingga mereka dapat mahir dalam penggunaan ejaan, diksi, dan tata bahasa Aceh," katanya kepada Unimalnews, Rabu (15/1/2025).

Ia juga menekankan pentingnya pelestarian bahasa Aceh sebagai bagian dari identitas bangsa. "Generasi muda saat ini banyak yang mulai melupakan bahasa Aceh. Padahal, menjaga bahasa Aceh adalah tanggung jawab kita semua untuk melestarikan identitas lokal dan kebudayaan," tambahnya.

Kehadiran buku ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Prof Saifuddin Yunus yang menggarisbawahi pentingnya memasukkan pembelajaran bahasa daerah ke dalam kurikulum pendidikan. Langkah ini dinilai strategis dalam mencegah punahnya bahasa daerah di Indonesia.

“Mari kita bersama-sama menjaga bahasa indatu Aceh sebagai bahasa pemersatu regional dan warisan budaya yang berharga untuk masa depan bangsa,” tutup Juni Ahyar.[tmi]


Berita Lainnya

Kirim Komentar