Mahasiswa KKN 36 Unimal Berpartisipasi Promosi Acara Rapai di Gampong Blang Weu Panjoe

SHARE:  

Humas Unimal
Kegiatan Rapaai yang ikut difasilitasi mahasiswa KKN 36 Unimal di Blang Weu Panjoe, Lhokseumawe. Foto : Ist

UNIMALNEWS |  Kelompok Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) 36 Universitas Malikussaleh berpartisipasi dalam pelaksanaan acara seni tradisional Rapai di Gampong Blang Weu Panjoe, Kecamatan Blangmangat, Lhokseumawe, pada Sabtu (11/1/2025). Kegiatan Rapai itu bertema “Peuerat Ulang Talo Silaturahmi Ngen Budaya Rapai Tanyo” (Merajut Kembali Tali Silaturahmi dengan Rapai). Acara tersebut digelar di pelataran meunasah dan kantor geuhiek setempat.

Menurut Humas Kelompok KKN 36 Unimal, Najla Rihadatul Aisy, mereka memainkan peran penting dalam mendukung keberhasilan acara ini, mulai dari membantu persiapan lokasi, mendirikan tenda, hingga memastikan keamanan dan ketertiban selama kegiatan berlangsung. "Selain itu, kami juga aktif mempromosikan acara melalui media sosial, mengundang masyarakat luas untuk menghadiri dan mengenal seni tradisional Aceh lebih dekat," ungkap Najla.

Dalam sambutannya, Geuchik Blang Weu Panjoe, Aji Usman, menjelaskan bahwa Rapai adalah warisan budaya Aceh yang memiliki nilai sejarah dan makna mendalam. “Rapai bukan hanya alat musik, tetapi juga sarana dakwah dan penyampai pesan moral. Irama yang dihasilkan melambangkan harmoni dan kebersamaan. Seni ini perlu terus dilestarikan agar generasi muda tetap memahami akar budaya mereka,” ujarnya.

Pada acara ini, jenis Rapai Daboeh atau yang sering digunakan dalam atraksi debus. Penampilan tersebut menjadi daya tarik utama, memukau penonton dengan keberanian dan keterampilan para pemain dalam menggunakan senjata tajam dan nyala api.

Ketua Kelompok KKN 36, Dicky Andriano, menyampaikan rasa bangga atas keterlibatan mereka dalam mendukung acara ini. “Kami merasa terhormat dapat berpartisipasi dalam pelestarian seni tradisional Aceh. Acara ini tidak hanya memberikan manfaat kepada masyarakat, tetapi juga menjadi pembelajaran bagi kami untuk lebih menghargai budaya lokal,” ungkapnya.

"Kegiatan ini membuktikan bahwa seni budaya seperti Rapai tetap relevan sebagai jembatan untuk memperkuat kebersamaan lintas generasi," tutup mahasiswa Prodi Sistem Informasi Fakultas Teknik Unimal. [tkf]


Berita Lainnya

Kirim Komentar