UPT Inkubator Bisnis Universitas Malikussaleh Laksanakan FGD

SHARE:  

Humas Unimal
Dr Rozanna Dewi, salah satu inventor sedang mempresentasikan produknya di kegiatan FGD yang diselenggarakan oleh UPT Inkubator Bisnis Unimal, Kamis (26/9/2019). FOTO :: IST

UNIMALNEWS | Lhokseumawe – UPT Inkubator Bisnis Universitas Malikussaleh melaksanakan Diskusi Kelompok Terfokus (Focus Group Discussion) di Aula Meurah Silue, Lancang Garam, Lhokseumawe pada Kamis (26/9).

Kegiatan yang mengambil tema “Meningkatkan Peran Inkubator Bisnis dalam Menumbuhkembangkan Startup di Aceh Melalui Sinergitas Akademisi, Pemerintah, Pengusaha, Masyarakat, dan Media (Pentahelix)”. Acara FGD ini turut dihadiri dari kalangan pemerintah kabupaten, pengusaha startup, inventor, akademisi, dan mahasiswa. Acara dimulai dengan sambutan dari Pemerintah Kota Lhokseumawe diwakili oleh staf ahli bidang Ekonomi Pembangunan, Ir Mihrabsyah MM. Pihak Pemkot sangat pengapresiasi kegiatan ini, karena melalui peran Inkubator Bisnis Unimal, beberapa perusahaan rintisan (startup) telah mulai hidup dan berkembang.

Kepala UPT Inkubator Bisnis, Dr Ibrahim Qamarius, dalam sambutannya mengatakan bahwa program yang dilaksanakan ini untuk sharing pengalaman terutama bagi startup yang telah berhasil. Forum ini juga bisa menjadi kesempatan startup untuk mengembangkan diri sehingga dapat kesempatan mempromosikan usahanya hingga ke luar negeri.

Pada kesempatan FGD tersebut dimulai dengan presentasi dua inovator yang telah berhasil mengembangkan bisnisnya. Pertama, Nurhanifa dari PT Fugha Pratama Mandiri yang mengembangkan probiotik mikrobakteri (inokular) peningkat kerak gaharu. Saat ini gaharu menjadi produk yang bernilai tinggi, tapi memiliki waktu panen yang tidak bisa cepat. Pengembangan inokular ini mampu mempercepat pertumbuhan pohon gaharu sehingga lebih cepat memberikan kesejahteraan pada petani dan meningkatkan devisa negara karena sebagian besar bahan bakunya menjadi unggulan ekspor.

Kedua, Dr Rozanna Dewi inventor teknologi ramah lingkungan yang kemudian diproduksi oleh PT Plastik Sago Teknologi dalam bentuk peralatan rumah tangga yang mempergunakan bahan baku tepung sagu. Bahan baku sagu itu kemudian diramu dengan biji plastik sehingga menghasilkan barang-barang yang secara kualitas tahan lama, tapi ketika nanti dibuang dan terkubur di dalam tanah, “barang plastik-sagu” itu akan terurai secara alami, berbeda dengan plastik yang tidak terurai hingga puluhan tahun.

Acara FGD tersebut dilaksanakan hingga sore hari dengan diselingi makan siang. Selamat untuk inovator dan usahawan muda, semoga terbuka peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tanpa perlu tergantung kepada pemerintah dalam menyediakan lapangan kerja.[tkf]


Berita Lainnya

Kirim Komentar