Puluhan Mahasiswa Unimal Ikut KAnJI RUMBI Bank Indonesia

SHARE:  

Humas Unimal
Puluhan Mahasiswa Unimal Ikut KAnJI RUMBI Bank Indonesia. Foto: Ist.

UNIMALNEWS | Bukit Indah - Bank Indonesia cabang Kota Lhokseumawe menggelar edukasi tentang pengembangan sistem pembayaran di Indonesia kepada mahasiswa Universitas Malikussaleh, berlangsung di aula Cut Meutia Kampus Bukit Indah, Kota Lhokseumawe, Jumat (16/5/2025).

Kegiatan itu bertajuk "KAnJI RUMBI"  Kajian Rupiah Bersama Bank Indonesia dengan tema Cinta, Bangga, Paham Rupiah, QRIS, dan Perlindungan Konsumen Goes to Campus.
 
Kasubbag Umum Bidang Kemahasiswaan dan Akademik Sayed Murtadha MPd sebagai perwakilan Unimal, dalam sambutannya mengharapkan mahasiswa harus pro aktif mengikuti kegiatan ini. 

"Ini kesempatan berharga untuk membuka wawasan tentang Transaksi keuangan dan sistem keuangan di Indonesia yang sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari," ungkapnya. 

Ia juga menyampaikan informasi tentang program senada yang ada di Unimal yaitu Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) dan Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW). 

"Program ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang punya minat di bidang wirausaha untuk mengakses modal, silahkan dimanfaatkan dengan baik, harapannya di masa depan program ini bisa berkolaborasi dengan bank Indonesia," terangnya.

Sementara itu, Kepala Deputi Bank Indonesia perwakilan Lhokseumawe, Yan Ramerta Putra dalam sambutannya menjelaskan bahwa tugas Bank Indonesia adalah menjaga Moneter, sistem pembayaran, stabilitas sistem keuangan namun demikian ada tugas lainnya mendukung ekonomi yang berkelanjautan. 

"Nah, di bagian ini mungkin bisa  disambungkan program tersebut dengan bank Indonesia, nanti kita pelajari dimana ada peluang untuk dikolaborasikan," katanya. 

Ia juga mengatakan, KAnJI RUMBI bertujuan mengedukasi sistem pembayaran dan pentinnya penggunaan Rupiah dalam transaksi ekonomi.

"Kenapa mahasiswa jadi sasaran edukasi ini?, karena mahasiswa adalah motor penggerak perubahan, pemikirannya masih bebas berkembang, penggerak kemajuan di masyarakat" sebut Yan Ramerta.

"Ini bukan hanya edukasi biasa tapi lebih kepada Training of Trainer (ToT), dengan harapan informasi yang didapatkan hari ini bisa disampaikan kembali kepada masyarakat, contoh sederhananya tentang ciri-ciri rupiah asli," lanjutnya. 

Ditengah gencarnya alat transaksi digital yang berkembang saat ini, tambah Yan Ramerta, mengharapkan kepada mahasiswa agar tetap menjadikan Rupiah sebagai alat transaksi utama, karena Rupiah adalah simbol kedaulatan negara. 

Dalam kegiatan yang berlangsung hampir dua jam itu, mahasiswa mendapatkan materi tentang QRIS dan PeKA (Peduli, Kenali dan Adukan) disampaikan oleh Ifa Humaira. 

Staf dari bank Indonesia itu menjelaskan tentang perkembangan QRIS dan potensi penipuan lengkap dengan berbagai modus yang terjadi selama ini sekaligus cara pencegahannya. 

Pada sesi kedua, peserta mendapat edukasi tentang Cinta, Bangga Paham Rupiah disampaikan oleh Azwar dan khairul Nasri, dari unit implementasi pengelolaan uang Rupiah Bank Indonesia Perwakilan Lhokseumawe. []


Kirim Komentar