
UNIMALNEWS | Bukit Indah - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh menggelar Praktek Debate Competition , sebuah ajang yang mempertemukan nalar kritis, retorika tajam dan kecakapan berpikir bagi mahasiswa angkatan 2024.
Kegiatan ini diselenggarakan selama dua hari, Sabtu - Minggu (5-6/7/2025), di ruang PKM Unimal, Kampus Bukit Indah, Kota Lhokseumawe.
Kompetisi ini melibatkan sebanyak 10 tim dari seluruh program studi di bawah naungan Fakultas Teknik.
Muhammad Rifqy, selaku penanggung jawab acara menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari penguatan karakter dan keterampilan non-teknis mahasiswa teknik.
"Tujuan dari kompetisi ini bukan semata-mata mencari pemenang, melainkan melatih para mahasiswa teknik agar mampu berpikir sistematis, menyampaikan ide secara logis, serta berani mengemukakan pendapat di hadapan public," terangnya.
Ia juga mengatakan bahwa format kompetisi dilakukan dengan beradu argumen seperti debat parlementer dengan mosi-mosi aktual yang berkaitan dengan isu-isu teknologi, pembangunan, kebijakan publik, dan tantangan sosial di era modern.
"Dengan gaya penyampaian yang kuat dan argumentasi yang tajam, setiap tim menunjukkan bahwa mahasiswa teknik tidak hanya kompeten dalam hitungan dan teknologi, tetapi juga unggul dalam komunikasi dan pemikiran kritis," ucapnya.
“Kami ingin membentuk lulusan teknik yang tidak hanya jago secara teknis, tapi juga mampu menyuarakan ide, berani berdiskusi, dan punya kepekaan terhadap isu-isu masyarakat. Debat adalah media ideal untuk itu,” tambahnya.
Kegiatan ini dipersiapkan secara matang oleh panitia yang diketuai oleh Rahul Salmansyah Pasaribu. Ia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh tim dan peserta atas partisipasi aktif dan kerja keras selama persiapan hingga pelaksanaan acara.
“Kami sudah merancang kegiatan ini sejak jauh-jauh hari. Mulai dari teknis lomba, koordinasi juri, hingga penyusunan mosi. Melihat semangat peserta dan lancarnya kegiatan, semua usaha itu terasa sangat berharga,” jelas Rahul.
Tambah Rahul, antusiasme peserta terlihat jelas sepanjang jalannya acara, baik di babak penyisihan, semifinal, hingga grand final.
"Beberapa tim tampil sangat kompetitif, bahkan sempat memicu sorakan dan tepuk tangan dari penonton atas argumen-argumen cerdas yang mereka lontarkan. Tidak hanya itu, suasana hangat dan sportivitas juga menjadi warna tersendiri dalam kegiatan ini, mencerminkan nilai kebersamaan antar program studi," jelasnya.
"Ajang ini diharapkan menjadi tradisi tahunan dan menjadi ruang lahirnya intelektual muda yang tidak hanya paham teknologi, tetapi juga cakap dalam menyampaikan ide dan menjawab tantangan zaman dengan nalar dan logika," ujarnya.
Acara ini menghadirkan dua juri profesional dan berpengalaman, yaitu Reza Pahlevi Ginting MPd, dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Hidayat MH, dosen Fakultas Hukum.
Keduanya memberikan penilaian berdasarkan berbagai aspek, mulai dari kekuatan argumen, penguasaan materi, hingga gaya penyampaian dan kemampuan merespons lawan debat. [fzl]