
UNIMALNEWS | Bukit Indah - Tim mahasiswa Prodi Teknik Kimia Universitas Malikussaleh memperkenalkan produk DualAct Filter, yang merupakan produk inovasi dari limbah serbuk gergaji kayu.
Produk ini merupakan hasil kerja tim mahasiswa dalam program Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2025.
Kepada Unimalnews, Senin (25/8/2025), Icha Irnanda selaku ketua tim mengatakan bahwa DualAct Filter ini dirancang sebagai solusi praktis untuk mengatasi masalah polusi udara di dalam ruangan dan ancaman penyakit yang dibawa oleh nyamuk.
"DualAct Filter memanfaatkan limbah serbuk gergaji kayu yang diolah menjadi adsorben alami dengan kemampuan ganda. Lapisan filternya bekerja menyerap polutan dan kelembapan yang dapat memicu gangguan pernapasan, sekaligus mengeluarkan aroma khas yang berfungsi mengusir nyamuk dengan aroma Citrus Fresh. Dengan konsep ini, DualAct Filter menghadirkan udara yang lebih sehat sekaligus perlindungan tambahan bagi keluarga," jelas Icha.
Ia juga mengatakan selama ini limbah gergaji kayu jarang dimanfaatkan sebagai potensi. "Melalui DualAct Filter, kami mengubah limbah tersebut menjadi produk yang bermanfaat langsung bagi masyarakat, sekaligus memberikan rasa aman dari polutan dan nyamuk,” ujarnya.
Sementara itu, Sulistyyani Nainggolan sebagai anggota tim berkomitmen akan membawa produk ini lebih jauh.
“Peluncuran produk ini baru langkah awal. Ke depan, kami menargetkan DualAct Filter bisa diproduksi massal, agar manfaatnya dapat dirasakan lebih luas, terutama di wilayah tropis yang sangat rentan polusi dan penyakit akibat nyamuk,” tegas Sulis.
Peluncuran DualAct Filter didukung penuh oleh dosen pembimbing, Dr Muhammad MSc. Ia menilai inovasi ini sebagai wujud nyata penerapan Ilmu Teknik Kimia. “Produk ini menunjukkan bahwa mahasiswa tidak hanya fokus pada teori, tetapi juga mampu menghasilkan karya aplikatif yang menyentuh kebutuhan masyarakat,” ungkapnya.
Ia mengharapkan kehadiran DualAct Filter dapat menjadi solusi ganda dalam menjaga kualitas udara tetap bersih sekaligus mengurangi risiko penyakit akibat nyamuk.
"Inovasi ini menunjukkan kreativitas berpikir generasi muda dalam melahirkan produk ramah lingkungan yang berpihak pada kesehatan masyarakat," tutupnya. [fzl]