UNIMALNEWS | Padang - Tiga civitas academica Universitas Malikussaleh melaksanakan ujian profesi Insinyur di Universitas Andalas, Padang pada Selasa (18/2). Tiga orang civitas academica dari Unimal yang mengikuti ujian tersebut ialah Dr Herman Fithra; Asri MT; dan Dr Azhari.
Pada sambutannya, direktur Pascasarjana Unand, Prof Dr Nusyirwan Effendie, menyatakan bahwa ujian profesi ini perlu diambil oleh sarjana teknik untuk menguji kualifikasi teknik yang dimilikinya. Pada saat ini tiga dosen Unimal yang ikut ujian ini diharapkan bisa menyelesaikan dengan baik, sehingga memberikan dampak kemajuan baik bagi sarjana yang mengikuti ujian dan juga bagi pembangunan di Indonesia. Nusyirwan juga mengharapkan adanya kerja sama antara Unimal dan Unand, khususnya dengan Program Pascasarjana sehingga ada kolaborasi yang lebih konstruktif antara dua PTN di Sumatera ini.
Pada saat ujian, model yang dilakukan ada dua tahap, yaitu pemeriksaan portofolio masing-masing peserta ujian dan kemudian dilanjutkan presentasi tentang pemikiran utama profesi yang diujikan. Pemeriksaan portofolio menunjukkan tentang masa pekerjaan di dunia engineering para peserta dinyatakan lulus dengan nilai A, karena telah mengabdi dalam dunia teknik dan teknologi lebih dari 12 tahun.
Pada saat presentasinya Herman yang juga Rektor Universitas Malikussaleh mempresentasikan tentang visi transportasi jalan. Ia menjelaskan bahwa konstruksi jalan memerlukan teknologi dan bahan baku (row material) dan penggunaan bahan baku harus mix-formula agar proses pembangunannya menjadi baik. Namun juga yang harus diperhatikan adalah hambatan pra-pembangunan, yaitu jangan sampai ketika proses pemadatan rusak karena intrusi air. “Sehingga musuh pembangunan jalan adalah air, sehingga proses pembangunan harus diantisipasi tidak sampai terendam atau terganggu oleh air”, ujar Herman.
Salah seorang penguji menanyakan tentang problem di dunia engineering, yaitu berkurangnya keuntungan dalam menjalankan proyek pembangunan. Karena tanpa ada keuntungan tidak mungkin pekerjaan itu bisa dilakukan. Itu sunnatullah. Dalam konteks pertanyaan ini, Herman menyatakan bahwa problem kualitas pembangunan bukan saja karena berkurangnya keuntungan bagi para kontraktor proyek, tapi juga kualitas pendidikan termasuk aspek sertifikasi sang pemegang proyek. Jadi salah satu yang harus didorong adalah para kontraktor yang terlibat proyek terutama jalan harus segera tersertifikasi.
Penguji yang lain menanyakan tentang isu lingkungan, karena bagi para insinyur saat ini tidak bisa lagi mengabaikan tentang masalah lingkungan. Karena yang dikejar bukan saja menyelesaikan sebuah proyek tapi juga aspek keberlanjutan alam karena sumber daya baku yang terbatas. Herman menjawab bahwa tidak ada pada proyek konstruksi yang tidak merusak lingkungan. Yang penting dilakukan adalah meminimalkan kerusakan lingkungan, sehingga alam akan mencari titik equilibiriumnya. Salah satunya ia mencontohkan tentang kompleks Bukit Indah yang merupakan eks bangunan Exxon Mobil. Pada model pembangunan perumahan eks Exxon Mobil hanya membangun 30 persen dari total lahan, sehingga pembangunan tersebut asri. Konteks hari ini tantangannya semakin berlipat, meskipun pembangunannya harus tetap dilakukan dengan hati-hati agar tidak melukai lingkungan.
Judul yang diangkat oleh Dr Herman Fithra ialah “Konsistensi Desain Mix-Formula dan Trial Mix dalam Pembangunan Konstruksi Jalan”. Adapun Asri MT mengangkat judul “Kapasitas Daya Pembangit Listrik Tenaga Mikrohidro di Alue Dua Aceh Utara”. Sedangkan Dr Azhari mengajukan judul “Biodiesel Production from Ceiba Pentandra Oil via Transesterification in Situ : Kinestics Study and Characterization”.
Adapun yang menjadi dewan penguji pada ketiga sidang tersebut ialah Ir Benny Dwika Leonanda MT IPM ASEAN Eng; Prof Dr Ir James Hellyward MS IPU ASEAN Eng; Prof Dr Ir Rika Ampuh Hadiguna ST MT IPM; Prof Ir Nilda Tri Putri ST MT PhD IPM; Ir Jonrinaldi ST MT PhD IPM; dan Ir Elita Amrina ST MT PhD IPM.
Menurut Asri, sebenarnya ada tujuh orang dosen Teknik Unimal yang akan mengikuti ujian profesi Insinyur kali ini. Namun empat dosen lainnya harus mempersiapkan dokumen portofolio sehingga akan mengikuti ujian pada kesempatan mendatang.[tkf]