Dr Adi Rizka SpB (K) Onk Ingatkan Nutrisi untuk Imunitas Tubuh Selama Ramadan

SHARE:  

Humas Unimal
Dua dosen Universitas Malikussaleh, Ayi Jufridar dan dr Adi Rizka SpB (K) Onk menjadi host dan narasumber dalam acara Ngobrol Santai di RRI Pro 1 dan Pro 2 Lhokseumawe, Sabtu (9/5/2020). Foto: Ist.

UNIMALNEWS | Lhokseumawe – Ramadan tahun ini berbeda dengan sebelumnya karena dilalui umat muslim dalam situasi pandemi Covid-19. Umat Islam harus menjaga fisik untuk menjalani ibadah puasa sekaligus menghindari diri tertularnya virus. Menjaga pola makan dan jenis makanan serta berolahraga merupakan salah satu upaya menjaga menambah imunitas tubuh.

Selama Ramadan, biasanya banyak makanan dan minuman olahan yang ditawarkan. Sepintas, kemasan dan rasa makanan olahan tersebut nyaman di lidah dan menjadi simbol dari gaya hidup. Namun, makanan tersebut memberikan efek untuk jangka panjang karena bisa memicu berbagai penyakit berbahaya, termasuk kanker.

Demikian antara lain pesan penting yang disampaikan dr Adi Rizka SpB (K) Onk, dalam dialog Ngobrol Santai (Ngobras) di RRI Pro 1 dan Pro 2 Lhokseumawe, Sabtu (9/5/2020). Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh tersebut mengingatkan pentingnya asupan nutrisi yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh selama Ramadan dan pandemi.

Acara Ngobras tersebut dipandu Ayi Jufridar yang juga berasal dari Universitas Malikussaleh dengan didukung co-host, Yuna Arie dari Pro 2 RRI Lhokseumawe.

Menanggapi pertanyaan seorang pendengar tentang makanan dan minuman anak muda yang kini jadi tren, dr Adi Rizka mengingatkan generasi muda harus selektif dalam memilih. Tidak semua makanan dan minuman tersebut baik bagi kesehatan.

“Banyak dari makanan dan minuman itu mengandung pewarna, pemanis, dan pengawet. Dampaknya tidak baik bagi kesehatan untuk jangka panjang. Jadi, tidak hari ini makan mi instan besok langsung kena kanker. Tapi untuk jangka panjang ada dampaknya. Generasi pengonsumsi makanan seperti itu, akan menjadi generasi diabetes dan generasi kanker di masa depan,” ujar Adi yang juga seorang pengusaha kuliner di Lhokseumawe.

Ia mengingatkan ada perubahan pola tidur dan pola makan selama Ramadan sehingga umat muslim harus menyesuaikan diri. Setelah berbuka puasa dengan minuman manis dan sedikit makanan, ia menyarankan agar segera meninggalkan meja makan dan mendirikan salat Magrib. “Kalau terlalu lama berada di depan meja makan, bisa tergoda untuk makan lagi,” kata Adi.

Adi menyarankan untuk makanan berat sebaiknya disantap setelah salat Tarawih dalam porsi yang cukup dan seimbang. Selain itu, ia mengingatkan agar tetap mengonsumsi air putih minimal delapan gelas pada malam hari dalam durasi yang terjaga. “Jadi bukan langsung minum banyak air putih dalam sekali waktu.”

Ia menyebutkan sejumlah makanan sehat yang harus dikonsumsi seperti daging segar, kacang, bawang putih, telur, serta berbagai jenis sayuran dan buah-buahan. Dalam mengonsumsi buah-buahan, lanjut Adi, jangan sampai terpengaruh dengan iklan yang menyebutkan buah-buahan dari luar negeri bagus untuk meningkatkan daya tahan tubuh. “Buah-buahan dari Aceh seperti pisang, jeruk, dan sebagainya juga cukup bagus,” ujar Adi lagi.

Selain memenuhi nutrisi tubuh dengan makanan dan olahraga, Adi juga mengingatkan perlunya memenuhi nutrisi jiwa dengan ibadah dan mengelola stres. Wabah Covid-19 bisa yang berdampak luas dalam sektor kehidupan seperti ekonomi, bisa meningkatkan stres. “Kalau stres, imunitas tubuh juga bisa menurun,” kata Adi.

Acara Ngobras edisi perdana tersebut, menurut Kepala Stasiun RRI Lhokseumawe, RM Yusridarto, untuk memberikan warna lain bagi pendengar Pro 1 dan Pro 2. “Meski dibawakan dengan gaya santai, ada muatan edukasi bagi pendengar. Kami mendukung program pemerintah agar warga tetap di rumah selama wabah,” kata Yusridarto yang didampingi Kepala Seksi Siaran RRI Lhokseumawe, Erniwati. [kur]


Kirim Komentar