Kurikulum Merdeka untuk Peningkatan Kompetensi Lulusan

SHARE:  

Humas Unimal
Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Malikussaleh menggelar Webinar Lokakarya Kurikulum Merdeka, Rabu (26/8/2020). Foto: Ist.

UNIMALNEWS | Lhokeumawe – Konsep Kurikulum Merdeka harus mampu meningkatkan kompetensi lulusan universitas agar sesuai dengan kebutuhan pengguna dan masyarakat. Kurikulum Merdeka harus mendorong proses belajar yang otonom, fleksibel, inovatif, tidak mengekang, dan sesuai kebutuhan mahasiswa.

Demikian antara lain pandangan Teguh Dartanto PhD ketika menjadi pemateri webinar Lokakarya Kurikulum Merdeka di Program Studi Ekonomi Pembangunan (EKP) Universitas Malikussaleh, Rabu (26/8/2020) pukul 14.00 WIB.

Menurut dosen Universitas Indonesia tersebut, Kurikulum Merdeka memberikan kesempatan kepada mahasiswa selama tiga semester untuk belajar di luar kampus. “Tetapi tetap diwajibkan mengambil mata kuliah kompetensi dasar jurusan,” ujar Pembantu Dekan 1 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia.

Webinar Lokakarya Kurikulum Merdeka dibuka Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh, Dr Hendra Raza. Ia mengharapkan lokakarya tersebut bisa memberikan masukan dalam penyusunan Kurikulum Merdeka. “Seluruh program studi di Fakultas Ekonomi akan menggelar lokakarya secara bertahap dan direncanakan segera dilakukan finalisasi agar bisa diterapkan semester ini,” ujar Hendra dalam lokakarya yang dipandu Sekretaris Prodi EKP, Devi Andriani MSi.

Kegiatan tersebut dihadiri para pemangku kepentingan antara lain dosen di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis universitas Malikussaleh, mahasiswa, dan sejumlah alumni. Selain itu, juga hadir Kepala Bank Indonesia Cabang Lhokseumawe, Yukon Afrinaldo, perwakilan BPS Aceh Abdul Hakim, dan Kepala Litbang Bapeda Provinsi Aceh, Dr Irham Iskandar.

Hendra menambahkan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh akan memberlakukan Kurikulum Merdeka pada semester ganjil 2020-2021. “Ini sesuai dengan instruksi Mendikbud dan arahan Rektor Unimal,” tandas Hednra.

Yukon Afrinaldo selaku stakeholder dari Bank Indonesia mengingatkan pentingnya lulusan universitas memiliki kemampuan dan skill khusus yang sesuai perkembangan dan kebutuhan dunia kerja. “Tentunya tanpa mengabaikan nilai-nilai akademik seperti IPK,” ujarnya.

Sementara Abdul Hakim menyatakan BPS siap mendukung jurusan dalam menerapkan kurikulum merdeka. Ia juga mengingatkan mahasiswa agar memiliki kemampuan komunikasi secara verbal, visual, dan tertulis. Sedangkan  Irham Iskandar menyatakan pemerintah daerah akan mendukung jurusan menerapkan Kurikulum Merdeka.

Seorang alumni EKP FEB Unimal, Mahdawi, mengharapkan Kurikulum Merdeka dapat berjalan sesuai rencana. “Hal ini akan sangat membantu lulusan dalam menghadapi persaingan dalam dunia kerja,” ujar Mahdawi yang sedang menempuh program magister di Universitas Trisakti Jakarta.

Dihubungi terpisah, Ketua Prodi Ekonomi Pembangunan, Dr Murtala, mengatakan pihaknya sudah menyempurnakan Kurikulum Merdeka berdasarkan masukan dari berbagai pemangku kepentingan. “Kurikulum ini akan terus disesuaikan dengan berbagai perubahan internal dan eksternal, termasuk perkembangan teknologi,” ujar Murtala yang dihubungi per telepon, Kamis (27/8/2020).

Menurutnya, aplikasi Kurikulum Merdeka Merdeka Belajar dimaknai berdasarkan ruang lingkup dan kapasitas masing-masing perguruan tinggi. Untuk itu, Prodi EKP Universitas Malikussaleh akan terus memperkuat kerja sama dengan berbagai lembaga dan perusahaan untuk kegiatan magang mahasiswa. “Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan dan jaringan para lulusan,” pungkas Murtala. [ayi]

Baca juga: Semester Ganjil 2020/2021 Unimal Terapkan Kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka


Kirim Komentar