UNIMALNEWS | Banda Aceh - Seiring dengan mulai boomingnya industri migas baru di Aceh, pascaExxon-Arun meredup tetap dilihat sebagai potensi yang bisa memajukan daerah. Hal ini merupakan kesempatan untuk mengimplementasikan sarana dan infrastruktur regulasi yang semakin baik dibandingkan masa lalu.
Demikian sebagian kesimpulan pertemuan Unimalnews dengan Ketua DPRA, Dahlan Jamaluddin SIP di kantor DPRA, Banda Aceh, Senin (7/9/2020).
Menurut Dahlan keberadaan perusahaan migas yang saat ini telah memiliki konsesi blok di perairan Aceh seperti Premier Oil Andaman, Mubadala, Repsol, dll adalah kesempatan emas bagi Aceh untuk memperbaiki kesejahteraan ekonomi masyarakat, di samping keuntungan yang lebih pasti didapatkan oleh perusahaan.
Menurut Dahlan, daerah Aceh tidak bisa lagi diperlakukan sebagai daerah pascakonflik. "Tidak perlu ada kekuatiran bahwa Aceh masih ada residu konflik. Masyarakat pun sudah semakin dewasa. Jadi sangat aman", ujarnya.
Pada pertemuan itu ia menganggap kampus-kampus di Aceh sudah semakin matang untuk ikut menyongsong pembangunan teknologi pertambangan. Unimal baginya menjadi kampus yang cukup leading untuk isu energi fosil dan terbarukan itu.[tkf]