UNIMALNEWS | Lhokseumawe - Program Pengabdian Masyarakat dan Program Pengembangan Kewirausahaan (PPM-PPK) "Be Entrepreneur" Universitas Malikussaleh, kembali mengadakan diskusi rutin dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD) millenial entrepreneurship 2020 bersama tenant, di kampus Bukit Indah Universitas Malikussaleh beberapa waktu lalu.
FGD ini mengangkat tema tentang pemanfaatan potensi lokal dan kearifan lokal Aceh sebagai sasaran produk dan jasa usaha kreatif di kalangan mahasiswa dan alumni Unimal.
Pemandu diskusi terfokus Kamaruddin Hasan MSi, dalam pengantar diskusi, mengulas tentang besarnya peluang dan potensi lokal atau kearifan lokal Aceh yang belum termanfaatkan sebagai usaha kreatif.
“Usaha kreatif dengan memaksimalkan pemanfaatan potensi dan kearifan lokal, banyak sekali jenisnya, contohnya menjadi penggiat content creator dari beragam potensi lokal yang belum tergali yang kemudian memanfaatkan berbagai media dalam menyebarkannya. Menggali potensi lokal tersebut membutuhkan kreatifitas dan inovasi dalam proses komunikasi pasar, dan itu semua melekat pada kaum milenial saat ini,” ujarnya.
Selanjutnya, usaha kuliner berupa produk makanan dan jajanan khas Aceh, potensi wisata, kopi Gayo Aceh, desain komunikasi visual dan fotografi, desain produk, fashion, film, dokumenter, video, event organizer, presenter, host atau news anchor, percetakan, seni pertunjukan, seni rupa dan lainnya, semua memiliki nilai tambah atau value added, dalam proses usaha kreatif kalangan milenial.
“Perlu ditanamkan optimisme bahwa usaha kreatif generasi muda menjadi tulang punggung perekonomian. Berbeda dengan sektor lain yang sangat tergantung pada eksploitasi sumber daya alam, kekuatan usaha kreatif generasi muda lebih bertumpu kepada keunggulan sumber daya manusianya,” terang Kamaruddin.
Untuk itu, mencetak pebisnis-pebisnis muda di kalangan mahasiswa dan alumni Unimal sebagai pengusaha muda yang berjiwa tangguh menjadi tujuan utama. Perekrutan dilakukan bagi mahasiswa dan alumni yang tertarik di bidang bisnis atau wirausaha serta ingin serius melakukan kegiatan bisnis/wirausaha.
“Kita perlu terus berupaya melahirkan usaha-usaha kreatif pemuda. Harapan utamanya untuk tidak terjebak dalam putaran rumit tsebagai kaum pengguna saja,” pungkasnya.[ryn]