UNIMALNEWS | Lhokseumawe – Unit kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Budaya Meurah Silue Universitas Malikussaleh gelar lomba baca puisi tingkat nasional, Jumat (12/4/2019), di gedung ACC GOR Cunda, Lhokseumawe dengan tema Melalui Sastra Kita Tingkatkan Prestasi, Kreativitas di Era Globalisasi dan Jalin Silaturahmi.
Amatan Unimalnews, acara tersebut dimulai pukul 09:00 WIB pagi itu dengan menampilkan sanggar seni tari Ranup lampuang dari Unimal, selanjutnya pembacaan ayat suci Alquran, nyanyian lagu kebangsaan Indonesia raya, mars Unimal.
Ketua Panitia, Intan Meutia, dalam laporannya mengatakan piala Malikussaleh itu diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai sekolah dan kampus di Indonesia yang terbagi dalam dua katagori yakni pelajar dan umum.
"Untuk pelajar ada 45 peserta dari Aceh dan umum 130 peserta dari Aceh, Sumatera Utara, Riau , Jakarta, Jawa Tengah, Jawa timur, Ambon, dan Makassar,"paparnya.
Rektor Unimal Dr Herman Fihtra dalam kata sambutannya menyampaikan mengucapkan terima kepada peserta yang hadir untuk memperebutkan Piala Universitas Malikussaleh.
"Untuk diketahui, Kampus Unimal didirikan pada 1969 dan menjadi negeri pada 2001. Semua itu terjadi berkat perjuangan tokoh-tokoh yang mau memikirkan pendidikan di Aceh pada saat itu," terang Rektor.
Unimal adalah kampus rakyat yang memiliki tujuh fakultas dengan jumlah 18 ribu mahasiswa, makanya Unimal menamakan diri sebagai kampus rakyat.
"Mari kita sukseskan acara hari ini, dan selamat datang bagi peserta yang telah hadir," tutur Rektor Herman Fithra.
Sementara Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Utara, Abdul Aziz, ketika membuka acara tersebut mengatakan dulu Pemkab Aceh Utara merasa sangat jauh tertinggal, sehingga pada waktu itu munculah beberapa tokoh untuk mendirikan kampus Unimal,walau pada saat itu belum jadi universitas.
"Dengan adanya Unimal ini banyak banyak lahir SDM yang baru di Aceh," katanya.
Abdul Azis menambahkan, kegiatan hari ini dirasakan penting, karena untuk menyampaikan ide dan pikiran ada berbagai cara, untuk hari ini penyampaian ide ide itu melalui pembacaan puisi.
"Puisi itu seni yang penyampainnya berbagai cara, ada dengan bentuk sedih, ketawa dan juga ada dengan menangis, karena semua yang disampaikan itu diresapi oleh pembaca," ujar Abdul Azis.[tmi]