Lestarikan Budaya Simeulue, Mahasiswa KKN-BK 189 Belajar Menganyam Tikar

SHARE:  

Humas Unimal
Lestarikan Budaya Simeulue, Mahasiswa KKN-BK 189 Belajar Menganyam Tikar. foto: Ist

UNIMALNEWS | Simeulue- Mahasiswa KKN Universitas Malikussaleh Kelompok 189 di Desa Suak Manang, Kecamatan Salang, Kabupaten Simeulue mengasah keterampilan dalam menganyam tikar. Menganyam tikar (mansinasa, dalam bahasa Simeulue) merupakan salah satu tradisi dari masyarakat setempat khususnya bagi para wanita yang telah berlangsung secara turun-temurun.  Kegiatan ini berlangsung pada Rabu (4/11/2020).

Salah seorang mahasiswa KKN, Monalisa mengatakan, masyarakat Simeulue menganyam tikar dari tanaman pandan berduri. Sebelum penganyaman tanaman pandan dan purun melewati beberapa proses pengolahan terlebih dahulu, sehingga tercipta tikar dengan warna dan motif yang indah. Tikar hasil anyaman ini biasanya digunakan saat upacara pernikahan, menyambut tamu, upacara kematian dan kegiatan lainnya.

“Sebagai putra Simeulue sudah seharusnya kami melestarikan kebiasan menganyam tikar yang saat ini hampir musnah ditelan zaman, karena saat ini telah jarang generasi muda yang mau belajar menganyam tikar,” katanya.

Monalisa menyebutkan, mahasiswa KKN belajar menganyam tikar dari Rostina (ibu rumah tangga), salah satu warga di Desa Suak Manang. Ibu Rostina mengaku senang melihat generasi mudah yang mau belajar menganyam tikar. Ia mengajarkan menganyam tikar motif mayang-mayang sibigo.

"Matikan (tarik ke bawah) dua yang berwarna ungu dan hidupkan (tarik ke atas) tiga yang berwarna putih, kemudian anyamlah" begitulah ia mengajarkan kami," tutup Monalisa.

Mahasiswa KKN kelompok 189 terdiri dari Hasmizar dari Prodi Akuntansi, Monalisa dari Prodi Agroekoteknologi, Lidiana Rosyah dari Prodi Manajemen Keuangan, Losi Novalisanti dari Prodi Administrasi Publik, dan Ayu Aryasanti dari Prodi Akuakultur. Mereka semua dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Hamdiah MSi.[tmi]


Berita Lainnya

Kirim Komentar